Pontianak ,BorneoneTv .Ketua DPP Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi ),Junaidi Abdilah Dalam Sambutannya pada MUSDA V Apersi kalbar di Hotel Orcard Pontianak pada kamis (5/4 ) menyatakan dalam rangka merealisasikan target sejuta rumah untuk rakyat miskin perlu dukungan pemerintah pusat hingga di daerah,Hambatan regulasi mesti menjadi perhatian guna menyediakan rumah bersubsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Pemerintah pusat meluncurkan program sejuta rumah bersubsidi untuk rakyat berpenghasilan rendah, tersebar di seluruh wilayah Indonesia ,menurut data Apersi ,Provinsi jawa barat terbesar dengan 49 ribu unit tercapai melampui target sebanyak 50 ribu unit , sedangkan Kalimantan barat masih stabil diangka 7 ribu unit , tercapai targetnya untuk tahun 2017.
Merealisasikan program sejuta rumah masih terkendala regulasi yang cenderung berbeda antara pemerintah pusat dengan daerah , namun adanya sinergi berbagai hambatan itu dapat diselesaikan,Ungkap Ketua DPP APERSI ,Junaidi Abdilah kepada media .
APERSI menargetkan 130 ribu unit tercapai , ketua DPP APERSI optimis pihaknya dapat merealisasikan target rumah subsidi dengan dukungan regulasi dan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah
Program sejuta rumah terancam tidak terlaksanaka , tanpa adanya sinergi semua pihak
Menurut salah satu anggota DPD APERSI Kalbar ,Joko Ariyanto s,untuk saat ini pertumbuhan perumahan subsidi dan non subsidi di Pontianak berkisar antara 20 sampai 30 persen ,setiap tahun , namun masalah fluktuasi harga tanah juga menjadi salah satu faktor penghambat , disamping itu infrastruktur di daerah pinggiran belum adanya penerangan dan air bersih .(Wuri /Tono)