Entikong,Sanggau, borneonetv.Dalam kunjungan kerjanya ke wilayah perbatasan Entikong Kalimantan Barat.Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan,agar prajurit TNI dan Polri diperbatasan dapat membangun kekompakan dengan masyarakat.
Panglima TNI menegaskan“Antara Polri dan TNI serta masyarakat harus kompak dan bersinergi, tetapi untuk yang baik. Jangan sampai bersinergi untuk yang tidak baik. Karena kerawanan utama di daerah perbatasan adalah masuknya barang-barang ilegal, apalagi barang-barang yang membahayakan,” tegas Tito saat bertatap muka dengan masyarakat di Entikong, Kabupaten Sanggau, Jumat (27/4).
TNI dan Polri yang datang ke perbatasan, lanjutnya, silih berganti, sementara masyarakat yang ada di sini sudah puluhan tahun dan sangat paham jalur-jalurnya.“Tolong sama-sama saling bantu, bekerja sama. Jangan biarkan barang-barang berbahaya masuk ke Indonesia. Karena kalau masuk akan membahayakan bagi bangsa dan generasi muda kita,” katanya.
Selain tugas pokok menjaga keamanan, TNI dan Polri juga berusaha memberikan bantuan kepada masyarakat dalam rangka merealisasi cita-cita Presiden Jokowi, yaitu membangun dari pinggiran, membangun dari perbatasan.“Saya selaku pimpinan Polri sangat mendukung program tambahan di perbatasan. Saya juga terkesan dengan program petasan yang disampaikan Danrem 121/Abw,” ujarnya.
“Tadi kami juga sudah sampaikan dengan Ketua DPD RI, Dirjen Bea dan Cukai, ini bisa menjadi cikal bakal dalam rangka mengembangkan kerja sama yang lebih sistematis di tingkat pusat untuk semua daerah perbatasan,” kata Kapolri.Lebih lanjut Tito mengatakan, Polri memahami ada problema tentang barang-barang yang masuk lintas batas misalnya sembako.
“Suplai dari dalam negeri terkadang terhambat atau kesulitan di beberapa tempat, sementara suplai dari Malaysia lebih baik misalnya, itu bisa mempengaruhi. Kalau disetop begitu saja juga akan mempengaruhi masyarakat. Terutama yang menyangkut sembako,” katanya.Tetapi, ditegaskan Tito kondisi ini jangan sampai menjadi pembenar, termasuk masuknya barang-barang berbahaya seperti narkotika, karena saat ini pemerintah berusaha untuk memperbaiki suplai (sembako) dari dalam negeri.
“Kalbar termasuk daerah yang cukup rawan, disamping Pantai Timur Sumatera. Oleh karena itu, dibutuhkan kerja sama dengan masyarakat, dibutuhkan informasi-infomasi dari masyarakat,” ujar Tito.(Hery JB)