Sanggau,borneonetv.Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-101 tahun 2018 yang menyasar 50 wilayah di seluruh Tanah Air ditutup secara serentak, Kamis (3/5). Hasilnya, tercatat sekitar 272 sasaran fisik telah dituntaskan selama 30 hari.
“Kerja keras di 50 wilayah sasaran TMMD telah memberikan hasil yang sangat signifikan dan bermanfaat bagi masyarakat yang ada di sekitarnya,” kata Kasad, Jenderal TNI Mulyono selaku PJO TMMD melalui amanatnya yang dibacakan Pangdam XII/Tpr, Mayjen TNI Achmad Supriyadi saat menutup TMMD Regtas ke-101 Kodim 1204/Sgu di lapangan Sepak Bola Desa Sungai Dangin, Kecamatan Noyan, Kabupaten Sanggau.
Dengan dukungan anggaran dari pemerintah daerah yang mencapai sekitar Rp 86,935 miliar, Satgas TMMD dapat menyelesaikan pekerjaan fisik dan non fisik sesuai dengan sasaran dan alokasi waktu yang ditetapkan.
“Tercatat sekitar 272 sasaran fisik telah dituntaskan. Baik berupa pembangunan sarana transportasi dan rehabilitasi jalan, pembuatan dan perbaikan sarana irigasi dan sanitasi, rumah ibadah, tempat tinggal dan sekolah serta berbagai pusat kegiatan masyarakat,” bebernya.
Kemudian, Satgas TMMD juga menyelenggarakan kegiatan penguatan imunitas bangsa dalam rangka peningkatan daya saing generasi muda. Seperti sosialisasi dan pembekalan wawasan kebangsaan, kewaspadaan nasional, kecintaan Tanah Air, penangkalan penyalahgunaan narkoba dan penyebaran paham radikal serta berbagai kegiatan lainnya.
“Melalui kegiatan fisik dan non fisik tersebut, TMMD dapat memberikan platform atau landasan kehidupan berbangsa dan bernegara yang selaras dengan cita-cita bangsa Indonesia, yaitu mewujudkan NKRI yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur sesuai Pancasila dan UUD 1945,” katanya.
“Tercatat sekitar 272 sasaran fisik telah dituntaskan. Baik berupa pembangunan sarana transportasi dan rehabilitasi jalan, pembuatan dan perbaikan sarana irigasi dan sanitasi, rumah ibadah, tempat tinggal dan sekolah serta berbagai pusat kegiatan masyarakat,” bebernya.
Kemudian, Satgas TMMD juga menyelenggarakan kegiatan penguatan imunitas bangsa dalam rangka peningkatan daya saing generasi muda. Seperti sosialisasi dan pembekalan wawasan kebangsaan, kewaspadaan nasional, kecintaan Tanah Air, penangkalan penyalahgunaan narkoba dan penyebaran paham radikal serta berbagai kegiatan lainnya.
“Melalui kegiatan fisik dan non fisik tersebut, TMMD dapat memberikan platform atau landasan kehidupan berbangsa dan bernegara yang selaras dengan cita-cita bangsa Indonesia, yaitu mewujudkan NKRI yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur sesuai Pancasila dan UUD 1945,” katanya.
Mengingat urgensi dan manfaat yang telah dirasakan, pada Juli nanti TNI AD akan kembali melanjutkan program TMMD di berbagai daerah. Kegiatan TMMD ke-102 ini akan dilaksanakan bersinergi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Pada kesempatan itu, Kasad juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada pemerintah daerah, Kemendikbud serta berbagai pihak yang telah mendukung terlaksananya program TMMD secara totalitas.
Pada kesempatan itu, Kasad juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada pemerintah daerah, Kemendikbud serta berbagai pihak yang telah mendukung terlaksananya program TMMD secara totalitas.
“Demikian juga kepada seluruh komponen masyarakat yang bergotong royong, bahu membahu guna menyelesiakan seluruh pekerjaan secara maksimal. Termasuk masyarakat yang sudah menyambut dan menerima anggota Satgas untuk tinggal bersama rakyatnya,” ucapnya.
Kasad berharap, kehadiran TMMD tidak hanya menghasilkan output berupa fisik semata, namun juga mampu membangun karakter bangsa khususnya generasi muda. Hal ini penting karena output tersebut mendorong outcome yang sangat berharga yaitu gerenasi muda yang kompetitif dan mewujudkan kemandirian bangsa.
“Di tengah badai krisis global dan epidemi virus kebangsaan, kita dituntut untuk lebih mampu memelihara dan mengembangkan segenap potensi SDM maupun lainnya. Untuk itu, demi mewujudkan bangsa yang mandiri dan sejahtera dalam kerangka NKRI, maka berbagai hal positif yang sudah dilakukan selama ini harus terus dilanjutkan bahkan dikembangkan,” harapnya.
Dalam amanatnya, Kasad juga menyoroti soal imunitas bangsa. Menurutnya, tanpa disadari di tengah kebanggaan sebagai Negara yang sangat demokratis, justru Indonesia tengah mengalami kerentanan konflik dengan menguatnya politik identitas, meluasnya berita hoax dan ujaran kebenjian berbau SARA yang hampir terjadi di seluruh wilayah Indonesia.
“Tentu kita tidak boleh mengaktifkan situasi ini, apalagi dalam waktu dekat kita akan menyambut pesta demokrasi. Pilkada seharusnya dapat digunakan sebaik-baiknya untuk memilih pemimpin yang transpormatif serta memiliki komitmen dan integritas yang kuat kepada rakyatnya,” tegasnya. (JB)
Dalam amanatnya, Kasad juga menyoroti soal imunitas bangsa. Menurutnya, tanpa disadari di tengah kebanggaan sebagai Negara yang sangat demokratis, justru Indonesia tengah mengalami kerentanan konflik dengan menguatnya politik identitas, meluasnya berita hoax dan ujaran kebenjian berbau SARA yang hampir terjadi di seluruh wilayah Indonesia.
“Tentu kita tidak boleh mengaktifkan situasi ini, apalagi dalam waktu dekat kita akan menyambut pesta demokrasi. Pilkada seharusnya dapat digunakan sebaik-baiknya untuk memilih pemimpin yang transpormatif serta memiliki komitmen dan integritas yang kuat kepada rakyatnya,” tegasnya. (JB)