Pontianak – BorneOneTV. Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, tak mempengaruhi harga tempe di Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
Kenaikan nilai tukar mata uang dolar terhadap rupiah yang sempat menyentuh Rp.14.880 per dolar AS hingga Rp.14.897 per dolar AS, tak berpengaruh terhadap industri pengrajin tempe di kota pontianak. Para pengrajin tempe masih menjual dengan harga normal seperti biasa.
Adi pengusaha industri pengolahan tempe di Jalan Dr.Wahidin S mengatakan, jika harga bahan baku tempe dari dulu memang biasa mengalami turun naik dengan harga Rp.8.200 kilo gram nya, paling naik Rp.200,-per kilo gramnya masih dalam tahap wajar,”ujarnya.
Menanggapi adanya kenaikan dolar yang terjadi, menurutnya tidak berpengaruh pada harga kacang kedelai sebagai bahan baku tempe. Perhari bisanya menghabiskan sekitar 150 kg kacang kedelai dan hasil produksi tempenya kita jual dengan harga normal seperti biasa, tidak ada kenaikan maupun pengurangan ukuran,”ucap adi.
Adi juga menambahkan, beberapa tahun lalu memang sempat ada kenaikan harga kacang kedelai hingga mencapai Rp.10.000 per kilo gram nya dipasara, namun tertolong dengan adanua bantuan subsidi dari pemerintah, sehingga tidak sampai berpengaruh pada kenaikan harga dan ukuran tempe di pasaran kota pontianak,”pungkasnya. (Dd).
