Pontianak, BorneOneTv . Gubernur Kalbar H Sutarmidji, SH,M.Hum membuka Festival Media Aliansi Jurnalis Independent (AJI) ke tujuh tahun 2018 di Rumah Radangk, Jumat (21/9).
“Media itu cepat menyampaikan informasi-informasi ke masyarakat dengan apa adanya (transparan) mungkin menimbulkan sedikit kontroversi di masyarakat dengan informasi yang ada,” kata H Sutarmidji saat membuka Festival Media di rumah Radangk.
Dikatakannya, peran media terutama junalis merupakan sangat penting dalam zaman sekarang, karena media konvensional yang ada sangat cepat menyampaikan informasi ke publik.
Ia pun membagikan pengalamannya saat di wawancarai oleh para jurnalis hingga malam hari untuk mengkonfirmasi pemberitaan mereka.
“Saya terimakasih kepada media, karena saya menjadi Gubernur Kalbar salah satunya dibantu oleh media. Peran media sangat besar. Bahkan jam 10 malam pun saya di telepon sama jurnalis untuk konfirmasi pemberitaan dan saya mempersilahkan,” tuturnya.
Sutarmidji juga menambahkan, bahkan ada salah satu media cetak lokal di Pontianak yang ada pemberitaan terkait dirinya dalam setahun bisa di ratusan kali diwawacarinya.
“Bahkan saya pernah dalam satu tahun itu media cetak di Pontianak yang ada berita saya sampai 210 hari di wawacari, jadi hampir setiap hari mereka wawacara saya,” pungkasnya.
Lanjutnya, tapi banyak juga para politisi yang tidak mau di wawancarai oleh para awak media dengan berbagai alasan dan tidak mau bertemu dengan awak media. Sutarmidji memberitahukan kepada politisi tersebut untuk tidak menjauhi para awak media, sebab disaat ini keterbukaan informasi sangat penting bagi masyarakat.
‘’Saya sebagai Gubernur sangat perlu media karena lebih cepat menyampaikan informasi dan keterbukaan informasi di jaman Sekarang sangat dibutuhkan masyarakat dan saya juga memberikan ruang untuk para awak media, apalagi saya sudah terbiasa dengan keterbukaan informasi,” tegasnya.
Dengan keterbukaan informasi ini bisa menjadikan pengawasan dalam tata kelola pemerintahan, dikarenakan pemerintah ini bekerjasama dengan berbagai elemen masyarakat guna mewujudkan pengelolahan kepemerintahan daerah yang lebih baik.
Sementara itu Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independent (AJI) Indonesia Abdul Manan menjelaskan, dengan adanya Festival media ke tujuh yang digelar di kota Pontianak merupakan bagian dari upaya untuk mendekatkan insan Pers dan Media kepada publik dengan ke berbagai pengetahuan dan keterampilan di dalam junalistik.
“Ada searangkaian kegiatan yang bisa menambahkan pengetahuan dan keterampilan jurnalis dan warag melalui berbagai workshop dan talkshow selama kegiatan festival media di kota Pontianak,” tuturnya.
Dalam Festival Media AJI mengangkat tema tetang keberagaman, sebab persoalan yang saat ini menjadi banyak diperbicangkan ditengah masyarakat dan para pendiri republic ini menetapkan Pancasila sebagai dasar negara karena menyadari kemajukan dari bangsa ini.
“Adanya semangat itulah yang tentunya menjadikan bangsa Indonesia tegak berdiri di atas perbedaan yang ada,” tegasnya.
Keberagaman selama ini berusaha terus dipertahankan agar menjadi sumber kekuatan di masyarakat, yang mana saat sekarang intoleransi keberagaman yang dikendarai oleh kepentingan politik sesat para poltisi yang menjadi ketakutan di masyakarat.
“Itu alasan AJI mengusung tema tersebut dalam Fesmed 2018 di Pontianak. Kita harus saling mengingatkan tentang tak patutnya menyebarluaskan fanatisme dan sikap intoleransi di masyarkat,” tegasnya. (Lay).