banner 120x600

Gubernur Kalbar Hadiri Sosialisasi SRAK Rangkong Gading

banner 120x600

Pontianak,BorneOneTV– Indonesia merupakan salah satu negara dengan pontensi keanekaragaman hayati yang tinggi salah satunya dengan keberadaan Rangkong Gading (Rhinoplax Vigil) yang memiliki peringkat populasi terbesar di Asia. Di Indonesia, populasi terbesar satwa ini di wilayah Kalimantan dan Sumatera.

Rangkong gading mempunyai peran penting dalam sebuah ekosistem yaitu sebagai penyebar benih pohon buah yang baik dikarenakan kemampuannya untuk terbang sampai sejauh 100 Kilometer.

Selain itu, ketergantungan rangkong gading pada keberadaan pohon yang tegap dan kuat bersarang dapat pula mengindikasikan tingkat kesehatan suatu ekosistem. Untuk itu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) telah menerbitkan keputusan Menteri LHK Nomor : SK.215/MENLHK/KSDAE/KSA.2/5/2018 tanggal 2 mei 2018 tentang Startegi dan Rencana Aksi Konservasi Rangkong Gading (Rhinoplax Vigil) Indonesia 2018-2028.

“Saya sangat aspresiasi atas aturan Sosialiasi Startegi dan Rencana Konservasi (SRAK) Rankong Gading oleh Kementerian LHK. Sebab Rangkong Gading merupakan maskotnya provinsi Kalbar, burung Rankong Gading ini mulai punah,” kata H Sutarmidji, Rabu(24/10) usai menghadiri sosialisasi SRAK di Rumah dinas Gubernur Kalbar.

Gubenur Kalbar juga berharap Sosialisasi ini bisa sampai ke masyarakat dengan baik, sehingga masyarakat turut menjaga Rangkong gading ini.

Dirinya juga peran masyarakat terutama yang ditnggal di kawasan hutan sangat besar untuk melestarikan hewan yang dilindungi, kalo salah satu ekosistem hilang atau punah di habitat kawasan hutan itu maka akan keseimbangan di hutan sangat terganggu.

“Jika kesimbangan di hutan terganggu, maka akan ada hal-hal yang dialami dan kita tidak bisa melihat lagi ekosistem yang asri. Contohnya tidak akan ada lagi air yang mengalir jernih, ikan dan burung yang indah di hutan untuk dilihat lagi,” tuturnya.

Sebagai bentuk dukungannya untuk perlindungan dan ekosistem di hutan, Gubernur Kalbar Sutarmidji akan membuat suatu program guna melestarikan flora dan fauna di kalbar.

“Kedepan saya akan buat langkah-langkah atau program untuk melestarikan ekosistem di hutan yang bekerjasama dengan komunitas-komunitas pencita alam. Dan jika ada masyarakat yang menemukan pelanggaran yang berakibat pengrusakan hutan silahkan melaporkan dan kita akan berikan reward (hadiah) bagi yang melaporkan,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Wiratno mengungkapkan, Sosialisasi SRAK ini untuk medorong kesadaran masyarakat guna melindungi dan melestarikan hewan yang dilindungi terutama Rangkong gading. Sebab saat ini perburuan dan penyeludupan Rangkong gading cukup meningkat di Indonesia.

“Dikeluarkannya Keputusan Menteri LHK ini sebagai komitmen pemerintah pusat untuk melindungi Rangkong gading. Sebab Indonesia merupakan populasi Rangkong gading di Asia dan populasi terbesar ditemukan di pulau Kalimantan dan Sumatera,” kata Wiratno.

Lanjutnya, diperkirakan terdapat sekitar 27,4 juta hektar hutan lahan kering primer dan sekunder tersisa yang berpontesi sebagai habitat rangkong gading di Kalimantan dan Sumatera di dalam maupun diluar kawasan konservasi yang harus dilindungi yang mana merupakan habitat rangkong gading tesebut.

“Populasi satwa ini juga tak lepas dari berbagai ancaman di alam. Hal ini dipicu dengan adanya kegiatan perburuan terhadap satwa tersebut yang diperuntukan sebagai awetan atau hiasan untuk memenuhi permintaan yang tinggi terutama konsumen luar negeri,” tegasnya.

Selain itu kegiatan deforestasi yang mendorong terjadinya penyusutan habitat rangkong menjadi penyebab lain yang memacu menurunya jumlah populasi Rangkong Gading.

“Akibat tingginya perburuan dan perdagangan terhadap satwa tersebut, maka spesies ini dimasukkan ke dalam daftar Appendix I CITES dan dinyatakan kritis dalam daftar merah IUCN,” tuturnya. (Lay).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

%d blogger menyukai ini: