banner 120x600

Ekonomi Kalbar kembali Menggiat , Ekspor Sarang Burung Walet ke China

banner 120x600

Ketapang.BorneOnetv –Balai Karantina Pertanian Kelas I Pontianak memfasilitasi ekspor sarang burung walet yang dilakukan PT Faichung Birdnest Industry dengan negara China. Pada ekspor perdana ini sebanyak 10,8 kilogram sarang burung walet dikirim oleh perusahaan yang berlokasi di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat tersebut.

“PT Faichung Birdnest Industry termasuk perusahaan yang telah disertifikasi oleh pihak China untuk melakukan ekpor sarang burung walet,” ujar Ahmad Nasiruddin Amar, Kasi Karantina Hewan, Balai Karantina Pertanian Pontianak, Selasa (7/11/2018).

Dikatakan, Kalimantan Barat termasuk wilayah yang memilki potensi sarang walet terbesar di Indonesia. Selama 2017 lalu lintas sarang burung walet keluar daerah Kalimantan Barat sebanyak 171.880 kilogram. Sedangkan hingga akhir Oktober 2018 mencapai 143.435 kilogram.

“Selama ini sarang burung walet dikirim ke Surabaya, Semarang dan Jakarta untuk diolah dan dibersihkan. Dengan asumsi harga sarang burung walet yang mencapai Rp16 juta/kilogram untuk sarang walet kotor dan Rp25 juta/kilogram untuk yang sudah bersih maka potensi sarang walet di Kalimantan Barat bisa mencapai Rp2 hingga Rp4,5 triliun/tahun,” terangnya.

Menurutnya, China menetapkan syarat yang ketat terhadap pemasukan sarang wallet ke negaranya, yaitu ketelusuran (traceability), bersih dengan kandungan nitrit kurang dari 30 ppm dan telah diproses dengan pemanasan 70ºC selama 3,5 detik. Ditambahkan, tempat pemrosesan juga harus ditetapkan sebagai Instalasi Karantina Hewan dan mendapatkan nomor registrasi, begitu juga dengan rumah walet yang menjadi sumber bahan baku sarang walet harus teregistrasi.

“Eksportasi yang dilakukan pada hari ini menunjukkan tonggak sejarah perwaletan di Kalimantan Barat. Kedepannya, ekspor sarang burung walet akan terus ditingkatkan baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Kami siap menjadi fasilitator dalam percepatan ekspor produk-produk pertanian dan peternakan yang ada di Kalimantan Barat,” pungkasnya.(agus alfian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

%d blogger menyukai ini: