Mempawah, Borneonetv. Untuk mendorong geliat usaha perikanan budidaya, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Slamet Soebjakto bersama Wakil Ketua Komis IV DPR RI, Daniel Johan, Senin (16/11/2018), kemarin, melakukan kunjungan kerja di Pesantren Yayasan Babussalam Al Hasyimi, Dusun Babussalam, Kelurahan Peniraman, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, dalam rangka menyerahkan bantuan benih ikan lele untuk budidaya lele sistem bioflok. Kedatangan Dirjen Perikanan dan Wakil Ketua Komis IV DPR RI disambut meriah oleh pengasuh pondok Pesantren beserta jajarannya.
Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Slamet Soebjakto mengatakan, budidaya lele ini bisa menjadi salah satu percontohan dalam menggunakan sistem teknologi tepat guna, serta meningkatkan konsumsi ikan di masyarakat. Selain itu, perikanan budidaya masih diandalkan dan dikembangkan untuk meningkatkan produksi, karena dalam upaya menyediakan ikan konsumsi ini berkontribusi sangat besar.
“Tingkat konsumsi ikan di Indonesia masih kurang. Sebab sektor budidaya ini yang menjadi andalan asupan protein di masyarakat,” ujarnya.Wakil Ketua Komis IV DPR RI, Daniel Johan mengatakan, penerapan teknologi di bidang perikanan ini akan mampu menarik minat para santri untuk melakukan usaha pengembangan, seperti ikan lele dengan sistem bioflok.
“Hal ini juga akan membuka lapangan pekerjaan para santri untuk meningkatkan pendapatannya,” tutur Daniel Johan. Lanjutnya lagi, Daniel mengatakan, dengan berbagai bantuan itu diharapkan bisa lebih mendorong para santri untuk mau berkiprah di bidang perikananan. Karena budidaya ikan lele dengan sistem bioflok terbukti lebih efisien.
“Budidaya ikan lele dengan sistem bioflok ini juga bisa menjadi salah satu terobosan untuk membuka kebutuhan lapangan kerja,” pungkasnya. (yanto)