Jakarta ,BorneoneTV-Jenderal TNI Andika Perkasa resmi dilantik sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) menggantikan Jenderal TNI Mulyono yang akan memasuki masa pensiun bulan Januari 2019 mendatang di Istana Negara, Kamis (22/11).
Usai dilantik sebagai Kasad, Andika Perkasa langsung mendapat kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi yaitu menjadi Jenderal (bintang empat). Prosesi kenaikan pangkat Andika Perkasa tertuang dalam Keppres Nomor 98/TNI/2018, yang ditandatangani hari ini juga oleh Presiden Jokowi.
“Menaikkan pangkat satu tingkat lebih tinggi kepada perwira tinggi TNI atas nama Letnan Jenderal Andika Perkasa menjadi Jenderal TNI,” demikian petikan Keppres kenaikan pangkat Andika yang dibacakan oleh Sesmilpres Marsda Trisno Hedardi.
Setelah Keppres dibacakan, Jokowi langsung menyematkan tanda pangkat dan jabatan Andika yang baru. Dia menepuk bahu mantan Pangkostrad itu tiga kali.
Jenderal TNI Andika Perkasa yang juga mantan Pangdam XII/Tpr Tahun 2016 sebelumnya juga menjabat sebagai Panglima Komando Strategis TNI Angkatan Darat itu menggantikan Jenderal TNI Mulyono.
“Kami melihat rekam jejak, pak Andika pernah di Kopassus, Pusdiklat, Pangdam, Kostrad, pernah di penerangan. Pernah di Danpaspampres saya kira komplet,” kata Presiden Joko Widodo usai pelantikan di Istana Negara,Jakarta.
Menurut Presiden, ia menerima empat usulan nama dari Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Namun tanpa membeberkan siapa saja calonnya, Jokowi menilai Andika yang paling tepat. “Ya memang ada beberapa kandidat tapi ini yang kami putuskan,” katanya.
Meski Andika lebih junior ketimbang nama-nama lain yang sempat diisukan menjadi KSAD seperti Sekretaris Jenderal Wantannas Letnan Jenderal Doni Monardo dan Wakil KSAD Letnan Jenderal Tatang Sulaiman, kata Jokowi, keputusannya tidak melihat usia.
“Ya bukan muda atau tidak muda. Sekali lagi semuanya kan ada hitung-hitungannya terutama pengalaman kerja kemudian berkaitan dengan pendidikan yang telah dijalani semua kami lihat,” ujarnya.
Riwayat pangkat dan jabatan yang diembang Andika Perkasa saat berpangkat Letnan dua hingga Letnan Satu sebagai
Komandan Peleton Grup 2/Para Komando, Kopassus (1987), Komandan Unit 3, Grup 2/Para Komando, Kopassus (1987), Komandan Subtim 2, Sat Gultor 81 Kopassus (1991).
Saat berpangkat Kapten, menjabay sebagai Komandan Tim 3, Sat Gultor 81, Kopassus (1995), Komandan Resimen 62, Yon 21 Grup 2/Para Komando, Kopassus (1997)
Pama Kopassus (1998).
Kemudian berpangkat Mayor menjabat sebagai Pamen Kopassus (1999), Kepala Seksi Kajian Strategi Hankam, Subdit Jaklak, Ditjakstra, Ditjen Strahan, Departemen Pertahanan (2000), Kepala Seksi Penyusunan, Subdit Jaklak, Ditjakstra, Ditjen Strahan, Departemen Pertahanan (2001), Pamen Mabes TNI-AD (2001).
Saat berpangkat Letnan Kolonel menjabat sebagai Komandan Batalyon (Danyon) 32/Apta Sandhi Prayuda Utama, Grup 3/Sandhi Yudha, Kopassus (2002), Kepala Seksi Intelijen, Korem 051/Wijayakarta, Kodam Jaya/Jayakarta (2002), Pabandya A-33, Direktorat A, Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI (2002), Pabandya IV/Fasdik, Spaban Opsdik, Sdirdik, Kodiklat TNI-AD (2008)
Kepala Bagian Perencanaan, Sdirum, Kodiklat TNI-AD (2009).
Pangkat Kolonel menjabat sebagai Sekretaris Pribadi (Sespri) Kepala Staf Umum (Kasum) TNI (2010), Komandan Resimen Induk (Danrindam) Kodam Jaya/Jayakarta (2011), Komandan Resor Militer (Danrem) 023/Kawal Samudera, Kodam I/Bukit Barisan (2012).
Kemudian berpangkat Brigadir Jenderal menjabat sebagaiĀ Kepala Dinas Penerangan TNI-AD (Kadispenad) (2013).Pangkat Mayor Jenderal menjabat sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) (2014), Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII/Tanjungpura (2016).
Pamgkat Letnan Jenderal menjabat aebagai Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat (Dankodiklatad) (2018), Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) (2018) dan Berpangkat Jenderal menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad). (Lay).