Pontianak ,BorneoneTV -Gubernur Kalbar H Sutarmidji memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Dewan Ketahanan Pangan Kalbar dan menurutnya, untuk saat ini ada 38,5 Persen kecamatan masuk dalam kategori tahan dan sangat tahan untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam hal kemandirian dari 174 kecamatan yang ada di kalbar.
“Sangat rentan pangan tidak ada. Kategori rentan ada 47 kecamatan. Kurang rentan ada 37 kecamatan. Kurang tahan ada 63 kecamatan, kategori tahan ada 64 kecamatan dan kategori sangat tahan ada 3 kecamatan,” kata H. Sutarmidji, Selasa (4/12-2018) saat membuka Rakor Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Kalbar 2018, di Balai Petitih, Kantor Gubernur Kalbar.
Gubernur Kalbar juga menyoroti peningkatan produksi pangan dari petani menjadi perhatian khusus bagi pemerintah Provinsi Kalbar, perlu adanya inovasi pertanian guna meningkatkan produksi pangan tersebut.
“Kemudian supaya ketika panen prosentase yang terbuang karena model panennya masih tradisional harus ditekan terus, ini perlu ada inovasi pertanian untuk meningkatkan hasil produksi pangan,” terangnya.
Mantan Wali Kota Pontianak juga meminta intansi terkait, antara satu kawasan dengan kawasan lain dalam produksi pangan di Kalbar seharusnya tidak sama perlakuannyam hal itu lantaran kondisi struktur tanah berbeda satu dengan lainnya.
“Menurut saya, Kalbar ini kalau luas lahan pertanian tidak sulit. Balai penelitian benih harus betul-betul bisa jalin kemitraan dengan perguruan tinggi. Tanpa itu mustahil. Sekarang peningkatan produksi setiap tahun tidak signifikan. Kalau padi 2,6 ton per hektare sekarang meningkat 2,7 ton per hektare. Kenaikan tidak signifikan. Masa tanam rata-ratapun dua kali bahkan ada yang satu kali. Itu tidak efisien,” tuturnya.
Tak hanya itu saja, ia berharap untuk data-data pertanianan yang ada saat ini masih belum jelas harus dibenahi dan memiliki kejelasan mengenai data-data pertanian yang ada. “Lahan tanam padi itu yang saya dapat baru ada 214 ribu dan produksi 620 ribu gabah kering giling, sehingga dari dua data ini kalbar itu sebenarnya masih minus atau kurang. Ini yang seharusnya digenahkan, data mana yang benar,” tegasnya. Dengan adanya data yang jelas dan valid nantinya memudahkan kita mengetahui produksi pangan yang ada di Kalbar.
Selain Rakor Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Kalbar 2018, Gubernur Kalbar H. Sutarmidji didampingi Wakil Gubernur Kalbar H. Ria Norsan meresmikan dan membagikan Peta ketahanan dan kerentanan pangan (food security and vulnerability atlas) level Kecamatan provinsi kalbar 2018 kepada perwakilan pemerintah kabupaten dan kota yang hadir dalam rapat tersebut. (Lay).