banner 120x600 banner 120x600

Wagub Kalbar Ajak Jaga Silaturahmi Dalam Keragaman Agama, Budaya dan Adat

banner 120x600

 

Pontianak ,BorneoneTV -Wakil Gubernur Kalbar H Ria Norsan memandang tema yang diangkat dalam Talim ini yaitu “Menggalang Ukhuwah, Hindari Perpecahan dalam Kesatuan Ummat Menuju Kejayaan Islam dan Muslimin” sangat tepat dan sangat relevan dengan kondisi yang di hadapi bangsa kita sekarang ini termasuk di Kalbar.

“Saya mengajak kita semua yang hadir,melalui acara ini dapat terus menjaga silaturahmi ditengah keragaman adat, budaya dan agama yang berbeda diantara masyarakat kita sehingga tercipta rasa persatuan dan kesatuan demi pembangunan dan kemajuan Kalbar,” ajak H Ria Norsan Minggu (16/12) saat menghadiri acara Ta’lim Jama’ah Muslimin Wilayah Kalbar Ke XXII di Masjid Raya Mujahidin.

Dirinya juga menandang acara ini sebagai sebuah kegiatan yang positif sebagai upaya meningkatkan kualitas keimanan,meningkatkan wawasan dan pengetahuan bagi kita khususnya umat Muslim di Kalbar.  Pemprov Kalbar menyambut baik dan memberikan apresiasi kepada Panitia dan Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Kalbar atas prakarsanya dalam menyelenggarakan kegiatan Ta’lim.

BACA JUGA ;ACARA PERINGATAN MAULID DIKAKAP

Ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan Islam merupakan salah satu sumber utama kekuatan umat muslim sebagai implementasi Hablum Minannas (Hubungan antar manusia) dengan penuh cinta dan kasih sayang.

Dikatakannya, terwujudnya Ukhuwah Islamiyah merupakan dambaan setiap Muslim, hanya saja, nilai ukhuwah ini terkadang kerap mengalami permasalahan yang dapat merusaknya Islam sangat menekankan persaudaraan dan persatuan, bahkan Islam datang untuk mempersatukan umatnya dengan banyaknya persamaan, bukan untuk berpecah belah terhadap sedikit perbedaan, pada zaman sekarang ini. “Media sosial sebagai produk teknologi seharusnya perlu didayagukanan untuk memperkuat ukhuwah, mempererat tali silaturahim dan persaudaraan muslim,” ingatnya.

Namun, pada faktanya, seringkali medsos disalahgunakan. Medsos digunakan sebagai ajang untuk saling mencaci, mem-bully, menyebarkan ghibah, fitnah, namimah (mengadu domba), dan permusuhan khususnya di tahun politik. Gunakan medsos untuk kemaslahatan dan kebaikan,serta merajut persaudaraan. “Bukan untuk menebar gosip, hoax, fitnah, dan adu domba, agar bijak dalam memanfaatkan medsos.(lay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

%d blogger menyukai ini: