Pontianak ,BorneoneTV -Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Provinsi Kalbar menggelar Musyawaran Provinsi Kalbar untuk persiapan kegiatan Seleksi Tilawatil Quran dan Hadist (STQH) XXV Tingkat Provinsi yang akan dilaksanakan di Kota Singkawang dan STQH XXV tingkat Nasional yang akan dilaksanakan di Kota Pontianak, tahun 2019 ini.
“Hari ini, kita melakukan musyawarah untuk persiapan pelaksanaan kegiatan STQH XXV Tingkat Provinsi dan Nasional yang akan dilaksanakan pada tahun 2019 ini,” kata Wakil Wali Kota Singkawang, Irwan di Pontianak, Kamis (17/1).
Sebagai tuan rumah STQH XXV Tingkat Provinsi Kalbar, yang akan dilaksanakan di Kota Singkawang, Pemkot Singkawang akan melakukan berbagai persiapan mulai dari saat ini.
Dia menyatakan, pihaknya sudah melakukan persiapan mulai dari desain panggung STQH sampai rangkaian kegiatannya. Bahkan, pihaknya telah melibatkan berbagai pihak untuk melakukan persiapan penataan Kota Singkawang, untuk memeriahkan kegiatan tersebut.
“Rencananya kegiatan STQH tingkat provinsi Kalbar ini akan dilaksanakan pada bulan April, usai pelaksanaan Pemiliu. Kami sebagai tuan rumah, akan mempersiapkan berbagai hal dengan baik agar kegiatan ini memberi kesan bagi semua pihak,” katanya.
Irwan menambahkan, dari sisi penginapan, pihaknya sudah membicarakan hal itu kepada pihak PHRI untuk penyediaan hotel dan dipastikan tidak ada masalah. Demikian dengan tempat pelaksanaan, rencananya ada dua tempat yang akan digunakan, yaitu Stadion Kridasana Singkawang dan halaman Singkawang Grand Mall.
“Kita akan melibatkan berbagai pihak, termasuk sekolah untuk mobilisasi drum band dan masa, serta pihak lainnya untuk memeriahkan kegiatan ini, tanpa mengesampingkan dam tetap mengutamakan nilai-nilai Islam yang terkandung dalam kegiatan itu,” kata Irwan.
Sementara itu, Gubernur Kalbar H Sutarmidji menyatakan pihaknya juga mengharapkan panitia STQH tingkat Nasional yang sduah dibentuk bisa mulai melakukan persiapan dari saat ini. Dirinya berpesan agar dalam kegiatan STQH nasional ke XXV ini bisa memberikan kesan dan bekas tidak hanya bagi peserta, tetapi juga bagi masyarakat Kalbar.
“Kalau perlu kegiatan itu kita buat seunik-uniknya dengan persiapan yang matang agar dalam pelaksanaannya memberikan kesan yang dalam bagi semua pihak. Bila perlu kita buat panggung STQH Nasionaldi tengah sungai Kapuas dan penonton bisa menontonnya di tepian sungai,” saran H Sutarmidji.
Dirinya juga berkeinginan jika kegiatan itu bisa memberikan kesan mendalam dengan menggelar pengajian selama tiga hari di titik nol di Tugu Khatulistiwa.
“Kita bayangkan, kita melantunkan ayat suci Al Qur’an di tengah dunia, sehingga mimbar yang ada bisa kita buat dengan bentuk bola dunia dan nantinya setiap apa yang dibangun untuk pelaksanaan kegiatan itu bisa menjadi monumen yang kita kenang bersama, sehingga anggarannya tidak mubazir,” kata Sutarmidji.
Lanjutnya, STQH direncanakan akan dilaksanakan pada bulan juni yang dimulai tanggal 29 juni sampai 9 juli 2019 mendatang. Nantinya akan diadakan di lima titik kegiatan STQH Nasional 2019 di kota Pontianak dengan bernuansa sungai kapuas.
“Nanti akan diadakan di area masjid Jami Sultan Syarif Abdurahman, sedangkan pembukaan akan kita lakukan di alun-alun sungai kapuas. Nanti bernuansa sungai kapuas,” ujarnya. (Lay).