Mempawah,BorneoneTV. Kapolres Mempawah , AKBP Didik Dwi Santoso, S.Ik mengungkapkan keberhasilan jajarannya membongkar 125 kasus dalam pelaksanaan Operasi Pekat 2019 yang berlangsung selama dua minggu sejak tanggal 17-30 Juli 2019 diwilayah hukum Polres Mempawah. Hal itu diungkapkannya dalam press rilis di Mapolres Mempawah, Senin (1/7) pagi.
125 kasus itu terdiri dari 13 kasus perjudian dengan 32 tersangka, premanisme sebanyak 61 kasus dengan 61 orang yang ditangkap dan menjalani proses pembinaan. Selanjutnya, kasus minuman keras sebanyak 19 kasus dengan 21 tersangka, protitusi sebanyak 10 kasus dengan 19 orang yang kita berikan pembinaan.
Bukan itu saja, polisi juga mengungkap kasus senjata api dengan penyerahan 4 pucuk senjata jenis senapan lantak dari masyarakat di Kecamatan Toho. Serta, kasus senjata tajam sebanyak 4 perkara dengan 4 orang dan petasan sebanyak 3 kasus dengan 3 orang dalam proses pembinaan.
Berikutnya, Polres Mempawah berhasil mengungkap 14 kasus peredaran gelap narkotika hampir di seluruh wilayah Polsek di Polres Mempawah. Dalam kasus ini, ada 14 orang yang telah ditetapkan menjadi tersangka dan menjalani proses penyidikan.
“Ini membuktikan peredaran narkotika masih sangat marak diwilayah hukum Polres Mempawah,” tegas Didik.
Kemudian, Kapolres menambahkan, dari jumlah 125 kasus itu pihaknya menetapkan 47 orang tersangka dengan barang bukti uang senilai Rp 24.603.000, narkotika shabu seberat 28,94 gram, petasan sebanyak 45 kotak dan arak yang disita petugas sebanyak 191 liter.
“Dalam Ops pekat ini ada 8 sasaran target. Yakni, perjudian, premanisme, prostitusi, senjata api, narkotika, senjata tajam dan petasan,” terang Kapolres.
Hamzah
