Midji : Sarjana Kesehatan Lingkungan di dorong Untuk Lahirkan Inovasi-Inovasi

Pontianak.BorneOneTV-Gubernur Kalbar H Sutarmidji meminta kepada sarjana kesehatan itu kedepan dimana pemerintah dan seluruh masyarakat, membutuhkan dan di tuntut untuk memberikan lingkungan hidup sehat.

“Saya mengajak kepada semua berperan, kita akan membuat ketentuan-ketentuan dan usulkan sarjana kesehatan lingkungan tidak hanya sesinya jadi pegawai, tapi dia juga masuk di lingkup-lingkup kegiatan yang memang fokus pada kesehatan lingkungan,” ajak H Sutarmidji, Sabtu (28/9), menjadi Keynote Speaker pada Seminar Internasional dalam Rangka Hari Kesehatan Lingkungan Se-dunia 2019 dengan tema “Hutan Kalbar sebagai Paru-paru Dunia dan Upaya Penyelamatan nya”, di Hotel Mahkota.

Midji juga mencontohkan, misalnya perusahaan air bersih, perusahaan air kemasan, kegiatan perbaikan sanitasi, kegiatan-kegiatan perbaikan lingkungan sekolah dan kegiatan-kegiatan proyek-proyek, itu minimal perusahaannya harus punya sarjana kesehatan lingkungan.

“Sarjana Kesehatan Lingkungan itu di dorong untuk melahirkan inovasi-inovasi dalam penanganan masalah-masalah yang terkait dengan lingkungan,”

Dikatakannya, Provinsi Kalbar itu luasnya 14 jt 700 hektar 2,8 jt hektar adalah lahan gambut yang kedalamannya antara 1 sampai 20 meter bahkan lebih, dari lahan gambut yang 2,8 jt hektar itu yang sudah masuk di dalam konsesi perkebunan dan kehutanan HTI 1,1 jt hektar,  tapi faktanya hari ini luas lahan yang hanya tinggal yang artinya belum diberikan konsesi cuma 700 ribu hektar, artinya sebetulnya lahan gambut yang sudah diberikan konsesi sudah 2,1 jt hektar bukan 1,1 jt hektar, karna datanya tidak konkrit atau tidak valid maka semuaya jadi amburadul.

“Untung saja konsesi lahan sekarang ini sudah ditentukan berdasarkan koordinat yang bisa kita liat dari satelit untuk melihatnya titik api, sehingga kedepan kita harus bekerja sesuai dengan data,” jelasnya.

Dijelaskannya, transparansi dalam tata kelola lingkungan dan sebagainya itu sangat penting supaya kita bisa menjaga dan mewariskan bumi indonesia ini untuk anak cucu kita kedepan, karena kita bekerja sekarang bukan untuk masa kita tapi untuk masa anak cucu kita.

“Kedepan, itu siapa yang menguasai misalnya air itulah yang akan menguasai wilayah, bukan menguasai minyak dan energi fosil lainnya karena itu akan berakhir,” ujarnya. (Lay).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

%d blogger menyukai ini: