banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600

Pemkab Kubu Raya Luncurkan Bantuan Pangan Non-Tunai

Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo
Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo memberikan arahan terkait peluncuran program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) di Desa Ambawang Kuala, Kecamatan Sungai Ambawang, (07/10/2019). Foto: BorneOneTV
banner 120x600

Kubu Raya, BorneOneTV – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya meluncurkan program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) di Desa Ambawang Kuala, Kecamatan Sungai Ambawang (07/10/2019). BPNT untuk Kabupaten Kubu Raya diberikan kepada 23.616 keluarga penerima manfaat (KPM). BPNT adalah bantuan pangan dari pemerintah yang diberikan kepada KPM setiap bulannya. Bantuan senilai Rp 110 ribu perbulannya itu diberikan melalui mekanisme akun elektronik. Dengan mekanisme itu, KPM dapat membeli pangan seperti beras dan atau telur di elektronik warung gotong royong (e-warong) maupun warung tradisional yang bekerja sama dengan Bank BNI dan Perum Bulog.
Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo, mengatakan program bantuan dengan memanfaatkan teknologi ini dimaksudkan agar pemberian bantuan ini tepat sasaran dan dapat di monitoring.
“BPNT merupakan transformasi program subsidi beras sejahtera (rastra) menjadi program Bantuan Pangan Non-Tunai. Program ini bertujuan meningkatkan efektivitas dan ketepatan sasaran terkait pelaksanaan program subsidi beras sejahtera,” terang Sujiwo usai kegiatan.
Sujiwo menjelaskan, BPNT diharapkan dapat menekan potensi penyelewengan dalam penyaluran bantuan kepada masyarakat. Karena itu, demi kesuksesan program ia meminta seluruh perangkat yang terlibat untuk sinergis.
“Pemerintah membuat program dengan tujuan yang baik. Terlepas dari plus minus yang mungkin ada. BPNT ini bertujuan supaya bantuan tepat sasaran. Tidak terjadi penyelewengan seperti kolusi. Misalnya ada oknum yang memberikan data sembarangan atau mungkin menyalurkan bantuan kepada yang tidak berhak,” tuturnya.
Sujiwo berharap peluncuran program langsung ditindaklanjuti implementasi di lapangan. Ia meminta para camat untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Menurutnya, di era digital yang serba cepat masyarakat juga harus siap menyesuaikan diri.
“Ini zaman digital dengan perubahan yang cepat. Mau tidak mau camat dan kades harus terus memberikan motivasi dan edukasi kepada masyarakat. Sedikit demi sedikit masyarakat harus sudah mulai melek terhadap masalah teknologi informasi dan komunikasi,” ujarnya.

Wakil bupati Kubu Raya Sujiwo
Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo memberikan replika kartu Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) secara simbolis kepada salah satu keluarga penerima manfaat (KPM) pada acara peluncuran program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) di Desa Ambawang Kuala, Kecamatan Sungai Ambawang, (07/10/2019). Foto: BorneOneTV

Atas nama Pemerintah Kabupaten Kubu Raya Sujiwo berterima kasih kepada BNI dan Perum Bulog. Menurutnya, kedua perusahaan pelat merah itu telah bekerja optimal merealisasikan program BPNT di Kabupaten Kubu Raya.
“Setelah launching ini ayo sama-sama kita maksimalkan peran masing-masing untuk menyampaikan program ini ke masyarakat terutama kepada calon-calon keluarga penerima manfaat,” ajaknya.
Kepala Perum Bulog Divisi Regional Kalimantan Barat Bubun Subroto mengatakan, program BPNT dimulai terhitung 1 September 2019. Jika dulu bantuan beras diberikan langsung, maka nanti akan melalui kartu yang ditukar dengan beras dan telur. Bantuan tersebut tidak dapat diambil tunai. Melainkan hanya dapat ditukarkan dengan beras dan atau telur. Apabila bantuan tidak dibelanjakan di bulan tersebut, maka nilai bantuan tetap tersimpan dan terakumulasi dalam Akun Elektronik Bantuan Pangan. Bubun mengungkapkan, sesuai nota kesepahaman Perum Bulog dan pemerintah kabupaten, maka Bulog akan bertindak sebagai penyuplai yang menyediakan beras dan telur.
“Beras sebagai salah satu pangan pokok tentu menjadi fokus pemerintah selain sandang dan papan. Pemerintah fokus untuk menyediakan pangan yang lebih baik. Jadi tahun demi tahun kita evaluasi mengenai program bantuan ini. Jika sebelumnya kita fokus hanya memberikan energi saja berupa karbohidrat beras, maka mulai September dan seterusnya ditambah dengan protein telur,” jelasnya.
Bubun menambahkan, program BPNT juga menjadi salah satu upaya pemerintah dalam pemberdayaan ekonomi. Jika pada program beras sejahtera (rastra) dulu hanya ada penyuplai dan penerima bantuan, maka pada BPNT ada pengembangan ekonomi berupa kerja sama dengan agen.
“Agen ini akan memberikan pelayanan kepada penerima. Jadi Bulog sudah pengalaman menyalurkan beras dari gudang sampai titik industri, kelurahan, atau dusun. Nah, sekarang Bulog akan menyalurkan tidak lagi ke kelurahan atau desa, melainkan ke agen toko. Jadi penerima bisa langsung ke toko-toko yang bekerja sama dengan BNI,” terangnya.
Bubun berpesan agar KPM disiplin terhadap pengambilan barang. Hal itu mengingat bantuan yang bersifat hidup.
“Jadi setiap petugas pendamping menyuruh untuk mengambil, maka harus diambil karena barang ini hidup. Jadi bisa cepat rusak jika lama dibiarkan,” sebutnya.
Bubun berharap BPNT menjadi awal dari program bantuan pangan yang lebih baik di masa mendatang. Tidak terbatas energi dan protein semata. Untuk itu ia menyatakan kesiapan Bulog jika ke depan pemerintah akan menambah jenis bantuan.
“Masyarakat itu membutuhkan pangan yang benar-benar berkualitas. Nah, Bulog mengikuti perkembangan masyarakat. Bulog sekarang ini tidak hanya menyediakan beras. Di gudang kita ada gula pasir, minyak goreng, terigu, dan telur. Insya Allah kalau pemerintah menambah dengan daging atau gula pasir pun kita siap. Stoknya juga terjamin,” paparnya.
Satu di antara masyarakat penerima bantuan, Ratna Leliana, berterima kasih kepada pemerintah atas Bantuan Pangan Non Tunai yang diterima. Menurutnya, BPNT sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan pokok rumah tangga. Ia memuji strategi pemerintah yang mengubah mekanisme penyaluran bantuan dengan sistem akun elektronik. Sehingga bantuan yang diberikan tidak salah sasaran atau diselewengkan.
“Alhamdulillah dengan cara seperti ini bantuan tidak meleset. Kami pun dapat mengambil bantuan berupa beras dan telur dengan cara yang lebih mudah. Selain kualitas beras yang akan diterima juga lebih baik dari yang dulu,” ucapnya. [Tim/Dedi/Is]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

%d blogger menyukai ini: