banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600

Kepala BPSDM : ASN Harus Miliki Nilai dan Jiwa Melayani Masyarakat

banner 120x600

Pontianak.BorneOneTV-Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kalbar Drs Alfian, MM mengatakan peran Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan tindakan konkrit yang perlu dilakukan supaya reformasi birokrasi berhasil adalah perlu melakukan perubahan karakter pegawai ASN agar memiliki nilai dan jiwa melayani masyarakat serta memiliki kompetensi yang diperlukan untuk membawa Indonesia memasuki era globalisasi.

“Secara teoritis makna atau arti dari aparat birokrasi pemerintahan adalah civil servant, yang maknanya adalah pelayan masyarakat. Kualitas pelayanan publik yang jauh dari harapan disebabkan oleh mentalitas aparat birokrasi pemerintahan yang justru senang dilayani bukan melayani harus dirubah,” kata Kepala BPSDM, dalam sambutan yang disampaikan Sekretaris BPSDM Kalbar Pitter Bonis, Senin (7/10), saat membuka Pelatihan Revolusi Mental dan Pelatihan Kehumasan di Aula BPSDM Kalbar.

Dikatakannya, Mindset, sikap dan perilaku sebagai penguasa inilah, yang masih sering ada dalam diri para ASN, yang sering membuat para pegawai ASN terperangkap dalam perilaku yang tidak benar. Para ASN juga harus dilengkapi persepektif multi cultural dan kecakapan mengelola keragaman, memiliki perspektif whole of government, cara memahami dan mencari solusi terhadap masalah berbasis pada pandangan yang koheran dari kepentingan pemerintah secara keseluruhan.

“ASN hendaknya tidak lagi mempunyai perspektif sektoral yang sempit, inward looking, dan penanaman loyalitas dan kepatuhan yang berlebihan pada atasan, karena hal ini tidak lagi relevan dengan kebutuhan untuk menyiapkan world class civil service,” jelasnya.

Satu hal yang menjadi peringatan bagi kita, tolong menolong harus dalam bingkai positif untuk membangun negeri ini, sehingga bukan dalam arti sebaliknya, seperti tolong menolong dalam kejahatan dan tindak anarkis. Dalam konteks penerapan dilingkungan birokrasi nilai gotong royong dapat dilakukan melalui koordinasi harmonis antar instansi dan menghilangkan ego sektoral.

“Aparat birokrasi pemerintahan harus merubah mindset menjadi “Bersama segala sesuatu dapat kita raih untuk kejayaan bangsa,” ingatnya.

Dijelaskannya, Revolusi mental menuntut kita sebagai ASN untuk dapat bersikap mandiri dan dapat menyesuaikan diri disetiap keadaan, karena tidak semua situasi dan kondisi kita harus diatur dan diarahkan oleh orang lain.

“Waktu tidak akan menunggu kita untuk berubah, sehingga kitalah yang harus merubahnya. Kita harus memahami dan berfikir secara menyeluruh,” ujarnya.

Kemudian, Humas atau hubungan masyarakat dalam suatu organisasi merupakan ujung tombak, sehingga perannya sangat penting.

“Keberhasilannya akan menentukan sukses atau tidaknya misi sebuah organisasi,” jelasnya.

Mengingat kebutuhannya yang sangat tinggi, masih Kata Kepala BPSDM dalam sambutannys, tentunya profesionalisme sumber daya kehumasan dituntut untuk menguasai kemampuan tulis menulis dalam jurnalistik.

Dengan begitu, fungsi kehumasan menjadi lebih efektif karena tujuan dan sasaran serta kinerja organisasi dapat terinformasikan dengan baik.

Kehumasan masih sering diartikan secara sempit, yaitu sekelompok kecil orang dari institusi yang ditugaskan oleh pimpinan untuk menangani arus informasi baik ke dalam maupun keluar. Namun saat ini, humas lebih bercorak modern- dinamis. Yaitu humas yang tidak dibatasi oleh sekat–sekat perkantoran dan terdiri dari sekelompok. Namun setiap orang yang berada di dalam institusi hakikatnya adalah humas. Sehingga seseorang di dalam forum dan kapasitas apa pun yang bersangkutan akan menjalankan fungsi kehumasan.

“Semua elemen, pimpinan dan staf, adalah orang yang memiliki untuk mengomunikasikan lembaganya kepada khalayak luas,” ingatnya.

Pelatihan kehumasan telah menjadi sebuah kebutuhan bagi sebuah institusi, karena saat ini peran kehumasan sangat sentral. Dikenal atau tidaknya institusi sangat bergantung kepada berperan tidaknya humas. Dalam kaitan ini maka ada humas yang berperan internal dan eksternal.

Humas internal terkait dengan bagaimana humas menguatkan identitas dan rasa memiliki terhadap lembaga, membangun kesadaran dan dedikasi internal dan eksternal tentang pentingnya lembaga bagi para pegawai.

Sedangkan humas eksternal berfungsi untuk menggaet relasi dengan dunia di luar lembaga dan juga masyarakat luas. Humas eksternal berfungsi untuk mengekpose berbagai hal yang terkait dengan eksistensi, fungsi dan produk lembaga bagi masyarakat secara luas. (Lay).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

%d blogger menyukai ini: