Kubu Raya.BorneOneTV-Gubernur Kalbar H Sutarmidji mengatakan kegiatan ini untuk menyemangati Kabupaten Kubu Raya terutama masyarakatnya untuk target capaian produksi pangan terutama beras itu terealisasi disini ada 29.000 hektar dan kalau rata-rata 1 hektar itu 3 ton dan kalau 2 kali panen bisa 6 ton gabah kering.
“6 ton itu setara dengan 4 ton beras berarti produksi disini lebih dari 100 ribu ton beras kalau 2 kali panen. Kebutuhan kubu raya untuk 100 ribu itu lebih dari cukup, karena kebutuhan sekalbar itu 546 ribu ton,” kata H Sutarmidji, Minggu (3/11), saat memberi Sambutan pada Gerakan Wisata Tanam Padi Milenial Kabupaten Kubu Raya, di Gapoktan Solo Berseri, Desa Parit Keladi, Kecamatan Sungai Kakap, Kubu Raya.
Kalau Kabupaten Kubu Raya sudah 100 ribu ton, Kabupaten Landak bisa 100 ribu maka kita bisa surplus pangan, karena Kabupaten Ketapang kemudian Mempawah, Sanggau dan daerah lainnya perkiraan saya kita bisa sampai 800 ribu ton gabah kering giling dan itu setara dengan 600 ribu ton beras dan itu lebih dari cukup.
“Lahan pertanian Kabupaten Kubu Raya kurang lebih 30.000 hektar, 30.000 hektar itu kalau bisa rata-rata 2 kali tanam maka menghasilkan paling kurang 100 ribu ton beras,” jelasnya.
Dikatakannua, kebutuhan Kalbar 546.000 ton setiap tahun. Kemudian kita tidak punya data tentang luas tanam yang sebenarnya. Selama ini di klaim 529.000 hektar faktanya setelah di verifikasi di lapangan dengan titik koordinat koordinatnya kita cuma punya 217.000 hektar.
Mantan Wali Kota Pontianak kurang sependapat, kalau kita melakukan ekstensipikasi area tanam kita lakukan intensipikasi, kalau sekarang 1 hektar baru 3 ton gabah kering giling dan kita upayakan bagaimana bisa menjadi 4 sampai 5 ton, kalau bisa mencapai 4 ton gabah kering giling maka dengan luas 217 hektar kemudian 2 kali tanam berarti 435 ribu hektar kalau dia 3 ton saja maka akan ada kurang lebih 1,2 juta ton gabah kering giling itu setara dengan 800 ribu ton beras artinya kita sudah surplus.
“Ini yang terus kita upayakan dan mudah-mudahan Kabupaten Kubu Raya beserta Kabupaten lainnya menjadi pelopor untuk ketidak tergantungan beras dari luar lagi,” pesannya.
Orang nomor satu Pemprov Kalbar juga berharap mudah-mudahan tahun depan akhir tahun 2020 tidak ada lagi beras luar yang masuk ke Provinsi Kalbar, bahkan kita yang mengirim beras.
“Saya juga meminta Rektor Untan khususnya di Fakultas pertwanian terus mengkaji bibit yang cocok untuk Pengembangan Provinsi Kalbar. Kita semangati kegiatan ini, kenapa melibatkan milenial supaya orang tuanya yang punyah lahan sawah atau lahan tanam itu jangan dijual, dan anak-anaknya nanti bisa melanjutkan sehingga luas lahan tanam padi itu tidak berkurang,” ingatnya. (Lay).