Melawi-BorneOnetv_Pasca terjadinya banjir bandang di Desa Nusa Kenyikap, kondisi di Desa Nusa Kenyikap, terutama di Dusun Nusa Kenyikap dan Dusun Nanga Des masih belum normal. Warga harus bekerja keras membersihkan perumahan yang terkena lumpur, dan ada pula yang rumahnya mengalami kerusakan parah masih harus mengungsi di rumah kebaratnya.
Kepala Desa Nusa Kenyikap, Jagarudin Ewan mengatakan, banjir bandang yang terjadi pada Sabtu dini hari hingga mengejutkan warga desa nusa kenyikap. Sekitar 105 Kepala Keluarga (KK) harus menyelamatkan diri dan keluarganya serta harta benda didalam rumahnya, sebab air bandang yang datang dengan tiba-tiba sangatlah deras, yang diduga karena longsornya tiga bukit yang menutupi arus sungai Menunuk.
“Ada 105 KK yang terkena banjir bandang, termasuk SMP Negeri 11 Satap Kecamatan Belimbing. Dari jumlah itu ada 8 rumah yang parah, seperti retak dan hanyut. Akibat banjir itu juga banyak perkakas serta pakaian warga yang ikut hanyut,” kata Jagarudin, saat ditemui di desanya, Senin (9/12).
Tidak hanya perumahan warga, fasilitas umum seperti dua unit jembatan penghubung ke Desa lain, seperti jembatan Sungai Menunuk dan jembatan Sungai Tubung juga putus. “Dua jembatan itu akses menuju ke Desa Nanga Pak, Desa Kayu Bunga sampai ke Desa Ulak Muit Kecamatan Tanah Pinoh Barat,” jelasnya.
Ketua Posko Relawan Korban Banjir Desa Nusa Kenyikap, Petrus Jambi mengatakan, Posko Relawan Korban banjir pun dibuka untuk menampung bantuan yang diberikan warga, serta melayani konsumsi warga yang terkena korban banjir, serta melayani warga yang sakit. Berbagai bantuanpun sudah diterima, baik dari pemerintah Desa, pemerintah kabupaten serta sejumlah organisasi serta pihak Perbankan.
“Puji syukur, sudah ada beberapa yang memberikan bantuan. Baik berupa bantuan pangan seperti beras, Mie Instan serta pakaian layak pakai. Kita berterimakasih atas bantuan warga yang telah menyerahkan bantuan. Bantuan ini sangat bermanfaat bagi korban bencana banjir ini,” ungkapnya. (Dedi Irawan)