Kalbar  

Ribuan Umat Muslim Indonesia -Malaysia bersholawat Bersama Habilb Syech Abdul Qodir Assegaf di PLBN Entikong

Suasana umat muslim dari Indonesia dan Malaysia yang memadati PLBN Entikong untuk bersholawat bersama Habilb Syech Abdul Qodir Assegaf dan Gus Karim, Sabtu malam (25/1). Istimewa
banner 120x600

Sanggau, BorneOneTV.com – Ribuan umat muslim dari Indonesia dan Malaysia memadati Pos Lintas Batas Negata (PLBN) Entikong untuk bersholawat bersama Habilb Syech Abdul Qodir Assegaf dan Gus Karim, Sabtu malam (25/1).
Tampak hadir Konjen RI di Kuching Malaysia Yonny T Prayitno, Bupati Sanggau Paolus Hadi, Kapolres Sanggau AKBP Raymond M Masengi, Dandim 1204/Sanggau Letkol. Inf. Gede Setiawan, Kajari Sanggau Tengku Firdaus, Kepala PN Sanggau Arief Budiono.
Dalam Sambutannya Konjen RI Yonny T mengatakan, acara bersholawat dua negara ini baru pertama kali digelar di dunia karena dilaksanakan di perbatasan dan ini dilaksanakan di Kalimantan Barat.
“Semoga dengan digelarnya acara ini hubungan antara Indonesia dan Malaysia semakin baik ke depannya,” harap Yonny T Prayitno.
Ketua Panitia bersholawat, Akhwan Annas mengatakan, acara ini untuk memperkuat hubungan baik sekaligus ajang silaturahmi antara Indonesia dengan Malaysia. Akhwan berharap ke depan hubungan dua negara bertetangga ini semakin baik. “Saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung atas terselenggaranya kegiatan ini,” ujar Akhwan.
Habib Syech Abdul Qodir Assegaf ditemui wartawan usai bersholawat merasa senang bisa datang ke perbatasan Entikong dengan antusias warga yang sangat tinggi.
“Dengan bersholawat tetap menjaga kerukanan, Allah turunkan rahmat dan Allah akan turunkan apa yang menjadi keinginan masyarakat Sanggau dan menjadikan masyarakat Sanggau berakhlak, selalu dalam kerukunan,” ucap Habib.
“Pesan saya cuman rukun. Sebetulnya kita ini tidak ada perbedaan, karena kita ini satu bangsa, satu tanah air dan kita, wajib rukun, wajib bekerjasama walaupun beda agama, beda suku. Insyallah kita semua tetap Indonesia, tetap NKRI. NKRI harga mati,” pungkasnya. (Hery JB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

%d blogger menyukai ini: