Sekadau, BorneOneTV.com – Manhuri (58) warga Kabupaten Hulu Sungai Utara, Provinsi Kalimantan Selatan, meninggal dunia di dalam truk di Sekadau, Senin (3/2).
Kapolres Sekadau, AKBP Marupa Sagala menuturkan, saat di perjalanan tepatnya dekat lapangan bola Ej. Lantu, Desa Sungai Ringin, Kecamatan Sekadau Hilir, Manhuri meminta Fadillah mengeroki punggungnya. “Kemudian mereka melanjutkan perjalanan. Posisi Manhuri berbaring menyandar di bangku mobil,” ujarnya.
Karena tidak mengetahui rute jalan, Fadillah menanyakan kepada Manhuri namun pertanyaannya tidak direspon. “Tiba di Jalan Medeka Timur, Manhuri tidak sadarkan diri dengan kondisi mata terbuka, mulut menganga. Melihat hal tersebut langsung mengentikan kendaraan,” jelasnya.
Lanjut Marupa, karena tidak ada respon, Fadillah menempelkan tangannya ke dekat hidung Manhuri, mengecek nafas namun tidak terdengar suara nafasnya. Fadillah turun dari mobil dan menuju ke salah satu warung di sekitar jalan untuk menanyakan alamat rumah sakit. Akan tetapi diketahui Manhuri sudah meninggal dunia. “Menurut keterangan dari anak Manhuri bahwa almarhum memang memiliki riwayat sakit. Karena mempunyai riwayat sakit, sebelumnya istri dari Manhuri sempat melarang untuk ikut bersama Fadillah,” kata Marupa.
Manhuri pergi dengan Fadillah karena tidak mengetahui rute perjalanan. Selama enam hari perjalanan dari Kalsel menuju Sekadau, Manhuri tidak ada makanan. “Ia menolak diajak makan dan mengatakan tidak mempunyai nafsu makan,” ucapnya.
Marupa mengatakan, berdasarkan keterangan H. Syafrudin supir truk yang juga berasal dari Kalsel sempat bertemu dengan Manhuri dan Fadillah di rumah makan Simpang Silat, Kapuas Hulu. Manhuri terlihat dalam keadaan lemas dengan posisi baring di bangku truk.
“Jenazah dibawa ke RSUD Sekadau untuk dilakukan visum. Keluarga korban menolak dilakukan autopsi dan menerima kematian almarhum karena sakit yang dideritanya,” tutup Marupa (Krisantus)