Sintang, BorneOneTV.com – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimulyono dan Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus beserta rombongan kunjungan kerja (Kunker) ke Kabupaten Sintang, Kamis (13/2).
Di Bumi Senentang, Menteri Basuki meresmikan Rumah Susun (Rusun) Seminari Menengah Santo Yohanes Maria Vianney, Rusun STT Immanuel, Rusun RSUD Ade. M. Djoen dan Rusun Ponpes Agropolitan Nurul Ma’arif.
Secara simbolis, empat Rusun tersebut diresmikan di Seminari Menengah Santo Yohanes Maria Vianney di Jalan Teluk Menyurai, Sintang. Tampak hadir dalam peresmian tersebut, Lasarus, Bupati Sintang Jarot Winarno, Wakil Bupati Sintang Askiman, Sekda Sintang Yosepha Hasnah, para OPD, Anggota Dewan dan juga petinggi Seminari, Pastor serta para tamu undangan lainnya.
Menteri PUPR Mochamad Basuki Hadimulyono, saat memberikan sambutan menyatakan pembangunan infrastruktur masih menjadi prioritas pemerintah lima tahun ke depan. “Meneruskan pembangunan yang dilakukan 5 tahun yang lalu karena semuanya ini kita lakukan hanya untuk mengejar ketertinggalan kita atas ketersediaan infrastruktur yang kita punyai saat ini,” katanya.
Menteri Basuki menuturkan sempat berbincang dengan Bupati Sintang di bandara soal infrastruktur jalan. Dan juga sekolah di perbatasan yang siswanya harus menempuh jalan jauh. Dan sudah tentu juga membutuhkan bangunan Rusun sehigga para siswa dapat berlajar dengan baik. “Ternyata masih ada kebutuhan untuk anak didik kita di Merakai, Kecamatan Ketungau Tengah, di sana ke SMA anak-anak yang berasal dari kampung-kampung jauh dari sekolah mungkin butuh juga seperti ini (Rusun) sehingga mereka bisa belajar lebih baik daripada kos-kosan yang tersebar di sekitarnya,” ungkapnya.
Bupati Sintang Jarot Winarno dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Kementerian PUPR. Karena dalam empat tahun terakhir ini telah dibangun jalan pararel perbatasan sepanjang 143 Km. Selain itu di daerah perbatasan juga akan dibangun PLBN Sei Kelik, Jembatan Ketungau Dua yang masih dalam tahap pekerjaan, dimana rangka bajanya merupakan hibah dari Kementerian PUPR. “Dan masih banyak lagi baik infrastruktur maupun bangunan yang mana dananya dikuncurkan oleh kementerian PUPR untuk Kabupaten Sintang, atas nama rakyat Sintang saya mengucapkan terima kasih atas pembangun yang telah disalurkan ke Kabupaten Sintang,” ucap Jarot.
Sementara itu, Ketua Komisi V DPR RI, Lazarus menyampaikan, sebelumnya Seminari Menengah Santo Yohanes Maria Vianney tidak memiliki asrama. Sehingga, calon imam di Seminari itu harus tinggal di luar. “Jadi tinggal di luar artinya tingkat kegagalan untuk jadi imam tinggi, mungkin godaan banyak di luar. Mudah-mudahan nanti dengan hadirnya asrama ini bisa menaikkan persentase siswa yang nanti bisa jadi imam karena memang umat Katolik di Sintang imamnya sedikit, sementara untuk bisa jadi pastor itu tidak mudah,” tutup Lasarus. (ysi)