Hadiri Deklarasi ODF di Desa Menaong, Bupati Jarot: Menjaga Kesehatan Lingkungn Itu Sangat Penting

Sintang, BorneOneTV.com – Bupati Sintang, Jarot Winarno menghadiri Deklarasi Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan di Desa Menaong, Kecamatan Dedai pada Kamis (19/03).

Jarot mengingatkan menjaga kesehatan lingkungn itu sangat penting. Sanitasi total juga membawa hal yang sangat positif. Contohnya, dengan tidak membuang air besar sembarangan, cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan sesuatu, menyimpan makanan ditempat yang benar terutama air minum. “Membuang sampah pada tempatnya, serta membuang limbah ke saluran,” tambahnya.

Pada kesempatan itu, Jarot menyampaikan bagaimana cara mencegah penyakit infeksi usus yang masuk ke dalam tubuh. “Jikalau kita buang air besar sembarangan dihinggapi oleh lalat, setelah itu lalat datang dan hinggap di makanan kita, kuman dibawa kemana-mana tanpa kita sadari lalu dimakan oleh kita, usus yang akan sibuk mengola dan membunuh kuman,” tutur Jarot.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang yang diwakili oleh Benny Enos menjelaskan ODF adalah salah satu program pemerintahan pusat khususnya Kemenkes melalui sanitasi. “Salah satu program dari pemerintah adalah tidak buang air besar sembarangan, karena hal ini sangat penting agar tidak terjadi penyebaran dari berbagai penyakit yang dapat ditularkan baik dari kotoran itu sendiri maupun dari unsur lain,” ujarnya.

Benny juga mengingatkan bahwa betapa pentingnya keberadaan toilet di rumah masing-masing. “Saran saya satu rumah memiliki satu WC, bahkan satu rumah memiliki lebih dari satu WC itu lebih baik lagi, satu hal lagi saran dari saya agar jangan lupa mencuci tangan,” pesannya.

Kepala Desa Menaong, Kirensius Munda menyampaikan, warganya terdiri dari berbagai suku dan kekayaan alam. “Kita hidup saling menghargai dan saling menghormati sebab di desa ini tidak hanya terdiri dari satu suku, Menaong juga memiliki sumber air bersih yang mengalir dari bukit Mangat yang bahkan mungkin lebih bersih dari air PDAM,” kata Munda.

Masih kata Munda, penerapan desa ODF ini sudah diwacanakan sejak tahun 2018 lalu. “Kita sudah menganggarkan sebanyak 100 kloset untuk setiap rumah yang belum mempunyai kloset, kloset yang rusak di setiap rumah juga sudah kita data, namun terkendala oleh dana, hingga pada tahun 2019 kita mendata lagi dan bekerjasama dengan Puskesmas Emparu agar menganggarkan untuk desa Menaong sebagai desa ODF,” tutup Munda. (ysi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

%d blogger menyukai ini: