banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600

Bantaran Sungai Rusak Akibat Aktivitas Tongkang, Habitat Bekantan Terancam

banner 120x600

Sukadana, BorneOneTV.com – Kawasan Taman Nasional Gunung Palung (TNGP) diduga rusak akibat aktivitas keluar masuk tongkang bauksit di perairan Simpang Keramat, Kabupaten Kayong Utara.
Penulusuran di lapangan, tanaman yang selama ini tumbuh subur di bantaran sungai tempat habitat Bekantan dan mencari makanan banyak rusak ditabrak oleh tongkang yang bermuatan besar. Habitat hidup Bekantan terancam.
“Iya di sini banyak tongkang yang keluar masuk sungai, kayu banyak yang tumbang, karena tagboat. Dulu sore – sore kita bisa liat Bekatan di tepi sungai bergantungan, tapi sekarang pohon yang di tepi sungai banyak yang tumbang, jadi jarang melihat bekantan di sini lagi,” kata salah seorang warga yang namanya minta dirahasiakan.
Warga itu berharap, agar pihak terkait segera mengembalikan kerusakan lingkungan yang saat ini mengancam keseimbangan alam di wilayah perairan Simpang Keramat.
“Kita berharap agar pemerintah dan pihak terkait melakukan penghijauan di lokasi yang rusak agar habitat disini bisa mencari makan seperti dulu,” ucapnya.
Tongkang tersebut diperkirakan 230 – 270 feet membawa bauksit dari pelabuhan Matan Jaya menuju ke kapal induk laut yang berada di perairan Kayong Utara. Akitivitasnya hampir setiap hari sempat beberapa waktu lalu menabrak fender Jembatan Melano yang menjadi satu- satunya penghubung tiga kecamatan ke Ibu Kota Kabupaten Kayong Utara.
Bagian kehumasan Cita Mineral Investindo (CMI), Roliya membatah kerusakan di bantaran sungai akibat aktivitas tongkang bauksit dari perusahaan CMI. Menurutnya, kanal – kanal tersebut sudah lebar sebelum aktivitas dari perusahaan CMI masuk dan melakukan aktivitas di sungai itu.
“Tim dari CMI sudah melakukan patroli rutin dengan tim TNGP. Dan kanal – kanal tersebut sudah lebar sebelum ada kegiatan CMI,” katanya melalui pesan singkat.
Pihaknya akan melakukan peningkatan patroli bersama dengan TNGP untuk mengurangi kerusakan akibat aktivitas angkutan pertambangan tersebut.
“CMI dan TNGP akan meningkatkan patroli bersama kedepannya,” ucapnya. (rizal )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

%d blogger menyukai ini: