Sekadau, BorneOneTV.com – Menanggapi berita Ketua Asosiasi Perkopindo Kabupaten Sekadau yang mempertanyakan fungsi dari sertifikat pelatihan bagi penyedia jasa kontruksi di Kabupaten Sekadau yang telah dilaksanakan tahun 2019 lalu, Sabtu, (9/5).
Kepala Dinas Pekerja Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Sekadau, Akhmad Suryadi, menjelaskan, fungsi dari pelatihan yang telah di lakukan beberap waktu lalu, menurut dirinya pelatihan bagi penyedia jasa kontruksi lokal di Kabupaten Sekadau, merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia terutama dalam mengelola administrasi. berdasarkan hasil evaluasi dinas dari bidang jasa konstruksi, jasa konstruksi lokal dalam tahap membenahi administrasi masih ada yang keteter,
“pekerjaan mereka ini selesai bulan september, seharusnya kalau dia ada tenaga administrasi paling seminggu dua minggu selesai. tapi ini kan betungu-tunggu akhirnya pihak luar yang mengambil alih. nah ini fungsi kita untuk meningkatkan kualitas SDM dengan mengadakan pelatihan. tapi hanya berlaku lokal”. Ungkap kadis PUPR Ahmad suriadi, saat di temui di ruang kerjanya. Rabu, (13/5).
Sebagai pembina jasa konstruksi kabupaten, Akhmad Suryadi, mengungkapkan, Pelatihan bagi penyedia jasa kontruksi di Kabupaten Sekadau merupakan pemberian jalan dalam Mengelola administrasi yang baik dan bagi para jasa kontruksi lokal tidak paham bagaimana cara mengelola administrasi pihaknya mempersilahkan untuk menanyakan kepada tim teknis untuk mengajarkan laporan harian.
“Sering mereka (jasa kontruksi lokal) bertanya, kita beri arahan. konsultan supervisi beri arahan, kalau konsultan tidak mau laporkan kepada saya. kemampuan lokal, ini untuk mengoptimalkan sepanjang dia mau berusaha memperbaiki laporannya kita dukung sekali. tapi kalau niatnya tidak ada, administrasi masih berketergantungan terhadap pihak lain ya susah juga kita”. Tandasnya.
Untuk administrasi setiap saat pihaknya bisa membantu Pembina secara bertahap. itu merupakan inventarisasai keseriusan dari jasa kontruksi lokal. bukan berarti dapat serifikat, dapat proyek. sertifikat itu membantu menginventarisasi keseriusan untuk belajar membenahi administrasi yang sampai saat ini perlu untuk dibenahi di sekadau.
“ini pengalaman kita, yang administrasi dari pihak kontraktor meminta jasa konsultan untuk membantu, setelah diperiksa oleh tim auditor, banyak kesalahan itukan kasian, balik kekontraktor lagi untuk mengembalikan uang itu, maunya kita ini kan dia sendiri punya tim administrasi untuk belajar membuat sendiri laporan administrasi, kalau tidak tau kan bisa bertannya kepada kami, karena setiap bidang kami sudah punya tim teknisnya, yang bertugas untuk membantu. Ungkapnya
Ahmad Suriadi juga mengungkapkan bahwa pihaknya sudah bekerjasama dengan LPJK untuk meningkatkan kemampuan kontraktor. ada 6 asosiasi penyedia jasa konsruksi lokal. lokal ini kita berharap dia mampu bersaing, karena untuk kontraktor ini tidak bisa kita batasi sesua amanah perpres. supaya nanti kontraktor lokal ini semakin hari semakin bagus hasil kerjanya dan administrasi juga bagus. tidak ada proyek yang mangkrak, tetapi hanya keterlambatan.
“pada tahun 2019 ada beberapa paket pekerjaan yang belum selesai sampai tutup tahun itu secra aturan kita tidak bisa langsung memutuskan kontrak. kita beri kesempatan dia untuk menyelesaikan 50 hari pertama, dalam fase itu termasuklah jembatan tembesuk dan sungai kapar. jadi pekerjaan itu kita bayar pada tutup tahun anggaran sesuai dengan fisik saat itu, sisanya belum kita bayar dan pekerjaan yang belum selesai itu kita hitung denda. jadi pekerjaan itu telah selesai dan berdasarkan pemeriksaan dari BPK ada denda yang wajib harus dibayar. (Krisantus)