Sekadau, BorneOneTV.Com – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sekadau, losianus sebut pembelajaran secara daring hanya dapat diterapkan di dalam kota kabupaten dan pusat-pusat kecamatan, sementara untuk di desa-desa belum dapat dilaksanakan lantaran akses internet yang sulit, Senin (18/5).
“Ditempat kita ini masih 67% – 70% yang tidak terjangkau oleh sinyal jadi sangat sulit bapak ibu guru, kepala sekolah, untuk mengendalikan proses belajar mengajar secara daring. Maka kita memberi masukan kepada kawan-kawan di lapangan kalau yang lokasinya berdekatan bisa melalui kunjungan ke rumah-rumah siswa yang penting dengan persyaratan tidak mengumpulkan orang banyak,”Ungkap Losianus.
Adapun cara lain lanjut Losianus untuk mengantikan pembelajaran secara daring bisa juga di lakukan dengan pemberian tugas pada siswa. Nantinya tugas-tugas ini akan di sesuaikan dengan kemampuan siswa dan di bantu orang tua dalam mengerjakan tugas.
“Yang jelas selama masa pandemi covid-19 ini kita sudah berupaya mencari cara. Walaupun mungkin belum disebut solusi, karena solusi bisa saja bagi kita cocok, bagi orang tidak cocok. Kota Sekadau mungkin cocok pakai daring, tapi kawan-kawan di Padang cocoknya pakai perkunjungan, lalu di sekolah-sekolah lain di Nanga Mahap ke dalam dan sebagainya mungkin cocok pakai pola penugasan,” paparnya.
Dirinya mengakui meskipun banyak cara yang di lakukan dalam memberikan pengajaran kepada para siswa masih jauh dari kata terbaik, namun ia menganggap hal tersebut setidak nya bisa membuat para siswa belajar meskipun berada di rumah.
“Teman-teman di tingkat sekolah memang sudah bekerja keras dengan proses belajar dilaksanakan di rumah, soal hasil maksimal atau belum kita belum evaluasi, tapi kita tetap evaluasi. kita lihat kemampuan anak setelah diajarkan dengan pola ini baik dari penugasan ataupun berkunjungan apakah lebih efektif dari pada di ruang kelas”. Tandasnya.
Mengenai guru yang mengunjungi setiap siswa untuk melaksanakan pembelajaran di rumah. Losianus mengatakan tidak ada insentif atau tambahan honor yang diberikan.
Sepanjang belajar di rumah diberlakukan dari bulan April sampai Mei tidak ada insentif tambahan apalagi dari Dinas Pendidikan.
“Jikalau ada inisiatif, itu dari sekolah masing-masing yang memberikan kebijakan, yang jelas kami tidak ada mengeluarkan anggaran itu,” pungkasnya saat ditemui dikantor dinas pendidikan kabupaten Sekadau, Komplek Pemda Sekadau.
Dirinya pun berharap kepada pemerintah pusat tidak memvonis upaya para guru karena berkunjung ke rumah siswa satu persatu, karena itu merupakan cara supaya para siswa di daerah tidak ketinggalan pelajaran. (Krisantus)
Caption foto : Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sekadau, Losianus, Saat di temui di dikantor dinas pendidikan kabupaten Sekadau, Komplek Pemda Sekadau. Senin (18/5). Krisantus/BorneOneTV