Pontianak – Gubernur Kalbar H Sutarmidji mengatakan selama ini yang masih dirasakan dari Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam hal pengembangan karir terkadang mereka kurang memahami tupoksi maupun latar belakang mereka sehingga ketika baperjakat tidak mempunyai informasi yang lengkap dari seseorang ASN.
“Sehingga kedepannya kita harus membangun sistem tentang perjalanan karir seseorang ASN kemudian prestasinya harus tercatat sedetail mungkin sehingga kedepan siapapun yang memimpin suatu Pemerintahan dia harus tunduk pada data-data dan fakta itu, karena ketika kita ada satu keselahan kita menempatkan ASN pada jabatan tertentu padahal dia tidak mempunyai kualifikasi itu maka pengaruhnya besar,” kata Sutarmidji, Kamis (11/6) di dampingi Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar A.L Leysandri saat Audiensi Penerapan Sistem Merit di Lingkungan Pemerintah se-Provinsi Kabar di Data Analytic Room Kantor Gubernur Kalbar.
Dirinya juga pernah berpikir bagaimana bagaimana eselon 2 di daerah tingkat 2 itu harus mereka capai dibawah umur 40 tahun supaya mereka bisa menjadi kader untuk di pusat dan harus ada terobosan-terobosan sehingga ketika menjadi Sekretaris Daerah dan sebagianya bisa berkarir lagi di Kementerian.
Mantan Wali Kota Pontianak dua periode juga berharap kedepannya siapapun yang menjadi pemimpin suatu pemerintahan tidak lagi boleh membuat suatu keputusan khusunya dalam penempatan ASN dalam suatu jabatan kemudian jenjang karir ASN kedepannya saya sangat transparansi sehingga mereka harus bisa nilai diri mereka.
“Saya sampaikan kepada ASN kalau mereka berhak menduduki suatu jabatan tapi tidak diperhatikan oleh baperjakat harusnya yang bersangkutan mendiskusikan kepada BKD (Badan Kepegawaian Daerah) kenapa alasannya sehingga betul-betul terukur dan saya juga sangat memperhatikan jabatan ASN dari latar belakang Pendidikannya. jelasnya.
(Lay)