Kapuas Hulu, BorneOneTv.com- Unit pengolah ikan kecamatan-kecamatan yang terletak antara lintas Sungai Kapuas di Kabupaten Kapuas Hulu yang merupakan daerah penghasil Sumber Daya Ikan (SDI) air tawar, juga merupakan produsen hasil alamnya yang dikenal melimpah ruah.
Saat ini kebutuhan akan sarana dan prasarana penunjang hingga kebutuhan bahan baku dan usaha permodalan terkombinasi menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan dari kehidupan para pelaku usaha dan UMKM.
Dalam identifikasi dan bimbingan kepada Kelompok usaha perikanan, pelaku hasil olahan perikanan tentunya peran Kelembagaan sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya usaha di dunia perikanan ini.
Salah satunya Bumdes Marsedan Jaya di Kecamatan Semitau ini yang memproduksi produk makanan Abon ikan, Kerupuk Kering dan telur dari ternak ayam petelur.
Hanya saja kendala para kelompok ini saat memproduksi abon ketika mencabut duri ikan, atau memisahkan antara tulang dari daging yang dilakukan secara manual.
Kendala tersebut di sampaikan Yoyok yang merupakan ketua ketua Bumdes saat kami wawancarai.
“Kendala di kelompok kami saat ini pada saat memisahkan tulang dan daging ikan, itu masih secara manual sehingga menguras waktu”, sebut Yoyok.
Yoyok berharap adanya bantuan agar para pekerja tidak menghabiskan waktu di situ saja, mengingat daging ikan mudah membusuk sehingga harus cepat diolah.
Sementara, Kasi Kelembagaan pada KTPI Dinas Perikanan bidang Pengolahan ikan yang ada di Kapuas Hulu, Hermiwati menghimbau agar Kelompok Olahan ikan tetap eksis dan konsisten, mengingat Produk olahan hasil ikan juga merupakan Hak Kekayaan Intelektual.
“Kami himbau para kelompok yang mengolah agar tetap eksis dan konsisten, produk olahan ikan merupakan hak kekayaan intelektual kita”, tutur Hermiwati.
Kabupaten Kapuas Hulu, memiliki hasil olahan ikan dari air tawarnya, seperti Kerupuk Basah, Kerupuk Kering, Salai ikan, Balur (ikan asin) dan telur ikan yang di garami. Secara komersil, olahan hasil ikan ini masih di pasarkan secara lokal.
Hermiwati berharap, produk olahan hasil perikanan kabupaten Kapuas Hulu bisa tercium di kancah nasional dan internasional, hanya saja masih ada beberapa kelemahan yang menjadi evaluasi bersama.
Menggagas dari Program Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan yang menjadi sasaran kerja dan capaian terukur, dalam upaya meningkatkan hasil Kelautan dan Perikanan lebih baik lagi dan berdaya saing.
(Hendriat)