Rabu, 18 Agustus 2021
Pontianak, BorneOneTV.com- Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia dan HUT Ke-21 Persatuan Liong & Barongsai Seluruh Indonesia (PLBSI), Pengurus Besar Persatuan Liong & Barongsai Seluruh Indonesia melaksanakan Lomba Desain Poster Liong & Barongsai secara Nasional.
Ketua Umum Persatuan Liong & Barongsai Seluruh Indonesia, Prof Dr Nurdin Purnomo menyampaikan salam sehat dan sejahtera kepada seluruh peserta lomba desain poster 2021. “Dalam suasana pandemi global ini, hanya virtual event yang bisa digunakan untuk menggelar kompetisi/Lomba Desain poster 2021, tapi hasil kompetisinya luar biasa, dan karya-karya seni kreatif yg menakjubkan disertai dengan kata-kata motivasi inspiratif yang luar biasa.
14 Agustus 2021 adalah Hari Olahraga Tradisional Internasional yang ditetapkan oleh . International Day Traditional Sports & Games
(UNESCO). Saat berlangsungnya pengumuman pemenang secara Virtual melalui zoom yang dihadiri oleh para peserta dan beberapa pengurus PLBSI diantaranya dari Provinsi Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, DKI Jakarta, Kalimantan Barat, Provinsi Jambi, dll,
Ketum PLBSI Prof Dr Nurdin Purnomo menyampaikan bahwa semua peserta lomba adalah pemenang, karena telah menang dari global pandemic Covid-19 sekarang ini untuk tetap bisa berkarya terus hingga pada hari Kemerdekaan RI dan seterusnya.
“Saya yakin, mereka akan mewarisi dan mengembangkan olahraga dan budaya tradisional negara dan bangsa kita, serta membantu pemerintah menciptakan masyarakat yang adil dan makmur” kata Prof DR Nurdin Purnomo.
Kemudian, Prof Dr Nurdin Purnomo juga mengucapkan terima kasih kepada panitia dan juri yang telah sukses meluncurkan kompetisi ini.
Peringkat pertama diraih oleh SMP Kristen Immanuel 2, Icha Mona Agnesia di Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar.
Peringkat II: Jenniver Evelyn Josan dari SMP Kristen Immanuel, Kota Pontianak, Kalbar.
Peringkat III: Kenisha Viekestri Liusvia, SMP Kristen Immanuel, Kota Pontianak, Kalbar
Pemenang Hasil Karya Terfavorit Angel Natalia SMP Kristen Immanuel, Kota Pontianak, Kalbar.
Juara Favorit ke-2, Rusianda Eka Saputra (Leng Chun Say asal Provinsi Jambi), Juara Favorit Ke-3, Ucuk Sentosa, SH (Independent Dragon & Lion Dance Association) Kab. Kubu Raya, Kalbar, dan Juara Favorit ke-4, Veryanto (Dragon & Lion Dance Abadi) Kab. Kubu Raya, Kalbar dan seterusnya.
Kemudian, Saat Virtual Meeting Para Juri, Panitia dan Peserta Lomba desain Poster Liong dan Barongsai ini, pada hari Minggu, 15 Agustus 2021, Pukul 14.00 WIB hingga selesai juga merupakan ajang penilaian dan mendengarkan makna dari gambar yang ada pada poster para pemenang.
Pada kesempatan Virtual via ZOOM saat itu, PLBSI Provinsi Kalbar menjadi juara umum mengungguli para peserta dari Provinsi di Indonesia yang mengikuti acara ini.
Ketua PengProv PLBSI Kalbar Jonky, S.Kom, MM berharap kepada para pemenang saat ini jangan mudah berpuas diri, karena akan terus ada pemenang baru yang akan terus bermunculan.
“Jadi harus terus mengasah diri dan mengambil setiap event nasional dan internasional yang diselenggarakan oleh PLBSI, selama masa pandemic Covid-19 ini, walaupun kita hanya secara virtual dan berkarya dari rumah,” ingat Jonky, S.Kom, MM kepada para pemenang.
Selain itu, masih Katanya, ini adalah hal-hal positif yang harus terus diciptakan, sehingga generasi muda bisa terus produktif dan aktif dalam mengembangkan olahraga dan seni budaya tradisional.
“Yang merupakan kekayaan dari keberanekaragaman yang ada di negara kita”, ingatnya.
Dijelaskannya, PLBSI Kalbar selalu aktif dan terus produktif mengembangkan seni dan budaya Liong dan Barongsai melalui berbagai event Virtual/Online selama masa pandemic Covid-19, dimana sebelumnya juga dengan sukses telah menyelenggarakan Pelatihan JURI bersertifikasi Liong dan Barongsai Kalbar Open untuk semua peserta dari berbagai Kota di Indonesia.
Pelatihan Juri ini berlangsung 3 hari full secara Virtual atau Online via ZOOM, berturut-turut dimulai dari 23-25 Juli 2021, dimana para peserta didominasi dari Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, disusul dari Kota Jakarta, Kota Manado, dll.
Para peserta diberikan pelatihan intensif selama 3 hari sesuai jam yang telah dijadwalkan dari beberapa narasumber resmi dan bersertifikasi dari World Kungfu Dragon and Lion Dance
Federation (WKDLDF) dan International Dragon and Lion Dance Federation (IDLDF).
Selama pelatihan Juri dimulai hari pertama, Salah satu narasumber Shifu Chan Sin Tong, asal Malaysia memberikan pengetahuan dasar tentang jenis jenis Barongsai dan Liong serta kategori perlombaan nasional maupun internasional yang sering diadakan.
Pelatihan ini sangat mengutamakan pemahaman para Juri harus bisa melihat cara bermain Barongsai, Liong dan tambur yang benar begitu juga jenis musik yang dimainkan.
Dilanjutkan hari kedua, peserta diharuskan bisa praktek langsung melihat dan menilai atraksi barongsai tradisional dan tonggak serta Liong tradisional juga, pada sesi Liong tradisional dipandu secara khusus oleh Master Kristianus Liem asal Purwokerto Jawa Tengah, Indonesia yang juga merupakan salah satu narasumber saat pelatihan juri ini berlangsung.
Pelatihan Juri ditutup pada hari ketiga, dengan ujian kelulusan para peserta dalam melakukan praktek penilaian secara langsung dan diwajibkan juga harus menjawab soal soal teori dengan baik.
Walaupun narasumber menggunakan bahasa Mandarin hal ini bukan menjadi kendala berarti, karena dari PB PLBSI telah menyediakan penerjemah sehingga bisa sepenuhnya dimengerti baik secara lisan maupun tulisan.
Para Juri yang lulus mendapatkan REFEREE PASS dan tentunya menjadi kader di Kota nya masing-masing, tentunya bukan hal yang mudah, karena seorang Juri dalam pelatihan ini diberikan penempaan moral.
“Seorang Juri harus diri sendiri sehat, punya karakter dan sikap yang baik dan jadi teladan. Selama pertandingan tidak diperbolehkan komunikasi dengan para team atau peserta pertandingan,” ingat Shifu Chan Sin Tong, Head Judge of WKDLDF.
Sikap Jujur, Displin dan Bijak harus dipegang sekuat-kuatnya oleh para Juri Liong dan Barongsai ini, serta harus update atau ikuti terus training setiap 2-3 tahun sekali baik yang diadakan oleh PLBSI secara nasional maupun oleh WKDLDF dan IDLDF secara internasional. (L4Y).