Foto: Simpatisan dan Kader Partai Demokrat di Pontianak (08/03/2022).
Pontianak,BorneOneTV- Musyawarah Cabang (Muscab) Partai Demokrat serentak se-Kalbar yang akan dilaksanakan pada hari ini, Selasa, (08/03/2021) menuai pro kontra dari simpatisan partai, kader partai Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Propinsi Kalimantan Barat (Kalbar), serta kader partai Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kabupaten Sambas.
Simpatisan dan kader partai Demokrat berharap agar Surat Keputusan (SK) penetapan Dewan Pengurus Anak Cabang (DPAC) periode 2022-2027 se-Kabupaten Sambas untuk dikaji serta ditinjau ulang kembali, karena diduga tidak sesuai dengan AD/ART, serta diduga telah menyalahi dari aturan organisasi partai dalam pelaksanaannya.
Sesuai dengan AD/ART dan peraturan partai Demokrat,seharusnya pemilihan serta penetapan kepengurusan Dewan Pimpinan Cabang (DPC), Dewan Pimpinan Anak Cabang (DPAC),maupun Ranting Cabang harus dipilih melalui rapat pleno partai serta harus melibatkan para pengurus partai,”terang Hafnar, salah satu pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Kalbar Sub Bidang Pemberdayaan, kepada awak media pada,(08/03/2021).
Lanjut katanya, sebagai kader yang sangat peduli dengan kemajuan partai, dirinya merasa kecewa dengan kinerja dari pengurus DPC Partai Demokrat Kabupaten Sambas yang tidak sesuai dengan mekanisme dalam melakukan pemilihan kepengurusan untuk 19 DPAC Kabupaten Sambas, yang tidak melalui rapat pleno dengan tidak melibatkan kepengurusan DPAC sebelumnya. Itu jelas sudah melanggar dari AD/ART dan aturan partai,”jelas
Hafnar.
Hafnar juga merasa prihatin dengan perkembangan partai Demokrat Kabupaten Sambas yang dinilai mengalami penurunan yang sangat drastis dari periode- periode sebelumnya.
Sebagai kader Partai Demokrat dirinya tidak bisa berdiam diri dengan adanya ketimpangan dalam pemilihan dan penetapan kepengurusan DPAC yang tidak sesuai dengan AD/ART dan peraturan organisasi partai.
“Ia berharap SK penetapan DPAC periode 2022-2027 se-Kabupaten Sambas untuk ditunda, dan serta ditinjau ulang kembali oleh DPD Provinsi Kalbar. Ini penting dan harus dilakukan dalam penegakan peraturan dan untuk kemajuan partai kedepannya,”ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh salah satu kader DPD Partai Demokrat Provisi Kalbar, Tasnia, SE yang juga merasa kecewa dengan perkembangan partai Demokrat di Kabupaten Sambas.
Menurut Tasnia yang juga merupakan warga asli sambas mengatakan, kecintaan warga Kabupaten Sambas kepada Partai Demokrat sangat tinggi, karena partai Demokrat itu sesuai dengan kharakteristik dari masyarakat Kabupaten Sambas yang religius, penuh kekeluargaan, dan rasa nasionalisme yang tinggi.
“Terbukti, dari awal periode pemilihan di Kabupaten Sambas yang hanya mendapatkan 1 (satu) kursi di DPRD, meningkat tajam menjadi 10 kursi pemilihan periode ke-2 nya. Itulah bukti nyata dari hasil kerja keras kepengurusan DPC Kabupaten Sambas serta kecintaan dari kecintaan masyarakat Kabupaten Sambas kepada Partai Demokrat,”ucap Tasnia.
Sebagai bagian dari warga asli Sambas serta kader lama dari Partai Demokrat, dirinya merasa sangat kecewa dengan kinerja dari kepengurusan DPC Partai Demokrat Kabupaten sambas saat ini yang terus mengalami penurunan dalam perolehan suara. Dari sebelumnya mengalami peningkatan tajam, hingga 10 kursi, di bawah kepengurusan DPC Sambas saat ini turun lebin dari 50%, bahkan saat ini Demokrat hanya memperoleh 3 kursi di DPRD Kabupaten Sambas,”ungkap Tasnia.
Kekecewaan juga dirasakan oleh Anwar, salah seorang warga dari Kecamatan Semparuk, Kabupaten Sambas yang juga merupakan simpatisan yang masih setia kepada partai Demokrat.
Anwar menyayangkan dengan terus menurunya jumlah dukungan masyarakat Kabupaten Sambas kepada partai Demokrat.
“Ia berharap, agar partai Demokrat, khusnya untuk kabupaten Sambas bisa di pimpin oleh para pengurus yang bisa membesarkan kembali partai Demokrat di Kabupaten Sambas, sesuai dengan yel-yel yang digaungkan oleh partai Demokrat, yaitu Demokrat siap,Demokrat Setia dan Demokrat jaya, semoga bisa jaya kembali di Kabupaten Sambas,”harap Awar.(Dd).