Sambas,BorneOneTV-Dalam satu tahun terakhir, inflasi yang dirasakan secara global menyebabkan harga Tandan Buah Segar (TBS) tidak menentu, buah kelapa sawit menghasilkan minyak sawit, minyak inti sawit dan turunannya yang tak terhitung jumlahnya.
Petani sawit ini menjual buah ke pabrik kelapa sawit yang memprosesnya menjadi minyak sawit mentah (CPO) dan inti sawit (PK). Dengan kelebihan pasokan TBS, harga TBS turun sampai harga Rp 1.200 per kg, dari sebelumnya Rp. 3.000 – Rp. 3.500 per kg. Di sisi lain, harga pupuk yang saat ini mengalami kenaikan dua sampai tiga kali lipat lebih mahal dan didorong oleh inflasi termasuk kenaikan harga minyak mentah secara global juga semakin memberatkan petani
Sementara itu pada saat kunjungan ke PKS PT. Sarana Esa Cita, Bapak Urai Suryadi, S.Hut selaku Sub Koordinator Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sambas mendapati harga pembelian TBS di PKS PT Sarana Esa Cita adalah sebesar Rp. 1.600 per kg, dimana harga tersebut jauh lebih tinggi dari harga pasaran yang berada disekitar perusahaan.
“Saya sebagai perwakilan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sambas sangat mengapresiasi perusahaan PT Sarana Esa Cita karena menunjukkan kepedulian kepada petani swadaya ditengah merosot tajamnya harga TBS saat ini,” jelas bapak Urai Suryadi.
“Perusahaan memutuskan untuk membeli TBS dari petani swadaya dengan harga lebih tinggi dari harga pasar, yaitu Rp 1.600 per 24 Juni 2022. Musim Mas Grup merasa terpanggil untuk mendukung petani sawit karena efek ganda dari penurunan harga TBS dan kenaikan biaya pupuk telah berdampak besar pada pendapatan dan mata pencaharian mereka,” jawab Nasip Nurdin selaku Manager PKS PT. Sarana Esa Cita.
Janson, Petani swadaya yang berada di Desa Sabung Kecamatan Subah merasa bersyukur karena masih ada perusahaan seperti PT Sarana Esa Cita, yang masih peduli terhadap masyarakat, khususnya petani sawit.(Dd).