Sambas, BorneOneTV.com- Terjadi Insiden Pengusiran Terhadap Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Kabupaten Sambas dan Awak Media Ketika datang di Border PLBN Aruk, Desa Sebunga, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Jumat (16/ 9/2022).
Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Sambas, Sunardi Mengungkapkan, Ketika itu saya mendapat informasi melalui pengaduan Via WhatsApp, Bahwa pada hari kamis tanggal 15/09/2022 ada pencegahan pekerja Unprosedural sebanyak 5 orang oleh pihak Pamtas Perbatasan dan di serahkan kepada pihak Polsek Sajingan besar, setelah mendapat pengaduan, Ketua SBMI Sambas Mampir ke Polsek Sajingan besar untuk memastikan kebenaran nya, Senin (19/ 9/2022) ketika di konfirmasi lewat Pesan WhatsApp.
Ketika datang mengkonfirmasi Kepolsek Sajingan Besar, bahwa benar ada pencegahan masuknya pekerja Unprosedural sebanyak 5 orang dan setelah diperiksa tidak ditemukan agency perekrut pengirimnya sehingga mereka di pulangkan ke tempat asal mereka (Jawai), Ungkap Sunardi.
Setelah dari Polsek Sajingan besar, Ketua SBMI bersama Awak Media menuju Border Aruk dan menyambangi pos pamtas aruk untuk memastikan Informasi tersebut, setelah di konfirmasi, kami mendapat informasi yang sama.
Kebetulan, pada hari Jum’at tanggal 16/09/2022 adanya pengiriman jenazah dari Sarawak menuju Kabupaten Sambas melalui Border Aruk ungkap Sunardi.
Selanjutnya kami masuk ke kawasan Border Aruk dengan ijin security dan memberikan kartu pengenal di gate 2.
Lanjut Sunardi, ketika itu ada pengiriman ekspor barang yang bongkar muatnya masuk di wilayah Indonesia.
Saat di lokasi Border Kami menemukan 2 orang warga Malaysia dengan 2 mobil yang terparkir di zona Border Indonesia dan menunggu hantaran barang.
Security datang menghampiri wartawan dan sambil bertanya dengan sinis.
Saya dan Awak media mendatangi dan bertanya kepada Security tersebut, di jawab oleh Security bahwa mobil tidak boleh masuk karena border sudah mau tutup.
Terjadi Percekcokkan, karena ada warga Malaysia yang sedang duduk dan ada 2 buah mobil parkir berplat malaysia.
Dari cekcok tersebut saya marah karena orang Malaysia tidak ditegur sedangkan rombongan SBMI selalu dipertanyakan, Tutup Sunardi.
(Dedi Anggara)