banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600
Kalbar  

Presiden RI Wajib Tau, Kantor DPRD Sambas Kembali di Geruduk Massa, Utarakan 7 Tuntutan

banner 120x600

Sambas, BorneOneTV.com- Ratusan Masa yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Rakyat melakukan aksi demonstrasi secara serentak di Kantor DPRD Kabupaten Sambas, Kalbar, Kamis ( 6/10/2022).

Massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Rakyat Serentak terdiri dari elemen Buruh, Kelompok Tani dan Elemen Mahasiswa di Kabupaten Sambas Menyampaikan beberapa tuntutan nya.

1. Tindak Tegas Mafia BBM Bersubsidi

2. Batalkan kenaikan harga BBM

3. Cabut UU Omnibus law Cipta Kerja

4. Berikan jaminan harga dan naikan harga  jual komuditi pertanian

5. Kelangkaan Pupuk bagi Petani

6. Beasiswa untuk Mahasiswa Poltesa

7. Persoalan Kartu Tani

Salah satu massa aksi,  Idrus mengungkapkan, Aksi Gertak datang Ke kantor DPRD kabupaten Sambas membawa sejumlah tuntutan diantaranya meminta pemerintah menurunkan harga BBM. Selain itu, mencabut UU omnibus law serta meminta kenaikan upah buruh atau UMK pada 2023.

Kita meminta penurunan harga BBM yang hari ini membuat rakyat, petani, buruh menjerit, pemerintah harus segera menurunkan harga BBM, jelasnya.

Ditempat yang sama massa lainnya, Zulsahrin, menyampaikan, bahwa saat ini ada puluhan mahasiswa Sambas diambang Drop Out (DO). karena tak sanggup membayar UKT. Dia meminta anggota dewan mampu memberikan solusi permasalahan tersebut.

Bahkan ada puluhan  Mahasiswa  yang saat ini nasib nya di ambang Drop Out (DO),  lantaran tak sanggup membayar UKT, tolong wakil mampu mengahdirkan solusi masalah ini,” katanya.

Berharap Kartu Tani segera difungsikan sesuai peruntukannya, salah satunya untuk mempermudah membeli pupuk bersubsidi.

KPetani asal Kecamatan Sejangkung, Jumi Kabupaten Sambas mengatakan bahwa semenjak diluncurkan kartu tani beberapa tahun lalu keberadaan kartu tani yang dimilikinya di nilai tidak berfungsi.

Hari ini kami para petani yang tergolong dalam GERTAK menyampaikan permasalahan, kartu tani, sebab kartu yang di luncurkan hampir satu tahun lamanya sangat sulit untuk digunakan sesuai fungsinya,”ungkapnya

Kelompok tani tidak semua mendapatkannya dan hanya sebagian saja, ini menjadi polemik di lapangan khususnya di desa kami,”ungkapnya lagi

Hal tersebut dinilainya merugikan petani karena pembagian pupuk bersubsidi dari pemerintah tidak merata di terima petani di wilayah itu.

Kami sangat mengeluhkan dengan program yang direncanakan oleh salah satu bank di Kabupaten Sambas bekerjasama dengan pemerintah Daerah Kabupaten Sambas, yang seharusnya kartu ini mudah digunakan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi sebelum masa panen malah menjadi lebih sulit dari apa yang dijanjikan,” jelasnya

Jumi juga menyampaikan “Dengan harga pupuk yang tidak bersubsidi sangatlah lah mahal seperti menjual padi sembilan karung hanya untuk mendapatkan satu pupuk, sedangkan harga padi perkilonya hanya mencapai 5rb, darimana kami mendapatkan keuntungan dan bisa sejahtera jika keadaannya seperti ini,” ujarnya

Dia mengungkapkan, imbas kenaikan harga BBM juga mencekik rakyat seperti harga solar yang harus dibeli sampai dengan harga 15 Ribu Rupiah per liter.

Dirinya juga mengatakan, Belum selesai permasalahan kartu tani ditambah lagi dengan kenaikan harga BBM jenis solar yang mencapai Rp 15 Ribu perliter, sudah itu susah didapatkan dan penggunaan solar itu digunakan untuk membajak sawah, jelasnya.

Jumi berharap Pemerintah Daerah Kabupaten Sambas dapat memberikan solusi terkait persoalan- persoalan yang di hadapi Petani.

(Tim Peliputan)

%d blogger menyukai ini: