Kampus Merdeka Fair di Universitas Tanjungpura, Walikota: Jangan Terpaku pada 1 Jurusan

Pontianak ,BorneoneTV.Com, Universitas Tanjungpura menyelenggarakan Kampus Merdeka Fair.kegiatan ini berlangsung dari tgl 26 Oktober sampai 27 oktober 2022 ,dimana Universitas Tanjungpura Pontianak menjadi tuan rumah ketiga Kampus Merdeka Fair setelah Universitas Negeri Padang dan Universitas Negeri Yogyakarta.
Dengan mengusung tema “Membangun Ekosistem Digital Menuju Cyber University”, kegiatan ini dihadiri oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Dirjen Pendidikan Vokasi, serta Rektor Universitas Tanjungpura Pontianak. Dalam acara Kampus Merdeka Fair yang berlangsung Auditorium Universitas Tanjungpura. juga dihadiri Walikota Pontianak Edi Rusdi Kamtono Kampus Merdeka Fair yang diselenggarakan di Auditorium Universitas Tanjungpura.

 


Pada kesempatan kali ini, Wali Kota Pontianak menyampaikan beberapa pesan kepada mahasiswa mengenai program MBKM yang sedang berlangung. Wali Kota Pontianak menanggapi program MBKM agar dapat memberikan ruang bagi mahasiswa & dosen untuk mengembangkan minat.
”Jangan terpaku pada 1 jurusan, dan diperlukan mahasiswa yang multitalenta untuk mengembangkan minat dan bisa mengembangkan kualitas softskill & hardskill” ujarnya di halaman depan Auditorium Universitas Tanjungpura.
Wali Kota memaparkan bahwa di Kalimantan Barat mempunyai permasalahan di bagian Sumber Daya Alam (SDA). Permasalahannya yaitu SDA masih belum tergali dengan baik, kemudian peningkatan pengolahan dari bahan baku ke bahan setengah jadi ataupun bahan jadi. Itu yang selama ini kita perhatikan SDA kita tidak kalah dari daerah lain, tetapi yang dikirim keluar adalah yang masih mentah. Ini yang mesti diolah menjadi barang agar dapat menjadi nilai tambah dari produk tersebut.
”Oleh sebab itu, mahasiswa juga bisa melihat minat, terutama dari daerah & potensi (kehutanan, pertanian, perkebunan, perikanan, dan potensi lainnya) yang bisa ditingkatkan menjadi nilai tambah. Boleh belajar di 1 jurusan, tetapi juga harus melihat kebutuhan masyarakat agar bs dikembangkan,” ucapnya. (Paganda, ,)

%d blogger menyukai ini: