DaerahDialogInternasionalNasional

Pimpinan Pusat Kesatria Muda Republika Gelar Jalan Sehat dan Senam Zumba Dalam Mendukung KTT G20 di Bali

×

Pimpinan Pusat Kesatria Muda Republika Gelar Jalan Sehat dan Senam Zumba Dalam Mendukung KTT G20 di Bali

Sebarkan artikel ini

Bali, borneonetv.com – Jelang pelaksanaan KTT G20 di Bali pada pertengahan November nanti, pimpinan Pusat Kesatria Muda Republika menyelenggarakan giat Jalan Sehat dan Senam Zumba dengan mengambil Tema “Sapa Bali ; Bijak Menggunakan BBM”, Minggu pagi (05/11/2022).

Adapun Dalam kegiatan tersebut bertujuan untuk mendistribusikan pemahaman kepada masyarakat agar bijak dalam menggunakan BBM serta menumbuhkan rasa persatuan pada masyarakat khususnya masyarakat bali dalam menyambut baik perhelatan KTT G20.

Kegiatan tersebut di ikuti oleh berbagai macam perwakilan mahasiswa yang berada di Bali, Kelompok Cipayung serta partisipasi seluruh masyarakat Bali.

Ketua Dewan Pembina Pimpinan Pusat Kesatria Muda Republika, Iwan Bento Wijaya, S.H, mengatakan pentingnya kegiatan ini dilaksanakan untuk menumbuhkan nilai-nilai persatuan dan pemahaman dan pentingnya masyarakat bijak dalam penggunaan BBM. Salah satu isu yang dibahas dalam KTT G20 adalah isu energi serta mengajak masyarakat Bali bergembira bersama dalam menyambut terselenggaranya KTT G20.
“Dalam KTT G20, energi adalah salah satu isu strategis pada pembahasan negara-negara anggota G20. Kesatria Muda Republika menyadari jika dunia hingga hari ini sedang menghadapi berbagai isu krisis salah satunya krisis energi. Krisis tersebut dilatar belakangi oleh berbagai faktor, dimulai dari Konflik Rusia-Ukraina yang menimbulkan beberapa efek signifikan terhadap ekonomi dan kenaikan harga komoditi energi serta sanksi Uni Eropa dan AS terhadap Rusia untuk melarang pasokan minyak Rusia untuk masuk pada pasar dagang global serta menetapkan harga batas oleh Amerika untuk pembelian minyak Rusia,” ujar Iwan

Kemudian berkurangnya pasokan
minyak dunia dimana negara OPEC+ mengurangi produksi minyak mentah hingga 2 juta barel per hari pada bulan November 2022. Adanya ketegangan Rusia-Ukraina serta China-Taiwan membuat jalur distribusi komoditi minyak mentah mengalami gangguan dalam pendistribusian komoditi. Gagalnya penambahan pasok minyak dunia berasal dari Iran karena Amerika Serikat membatalkan re-negosiasi perjanjian nuklir. Selain itu, penyesuaian harga BBM juga dimaksudkan untuk mengurangi
beban APBN yang semakin berat. Berdasarkan Perpres No. 98 tahun 2022, negara memberikan subsidi dan kompensasi BBM sebesar Rp502,4 triliun, nilai yang sangat besar jika dibandingkan dengan APBN tahun 2022 sebelumnya.

Lebih lanjut Iwan mengatakan bahwa penyesesuaian harga BBM yang di lakukan oleh pemerintah sudah pasti melewati berbagai pertimbangan dan masukan dari berbagai pihak, termasuk melihat situasi politik internasional.
“Untuk menjadi gambaran dan informasi pada masyarakat, cadangan minyak bumi kita hanya tersisa hingga tahun 2030 ini, jika tidak ditemukannya sumber sumur minyak baru serta produksi minyak mentah, Indonesia hanya mampu mencapai 700.000 barel per hari (bph) sedangkan konsumsi mencapai 1,4 juta – 1,5 juta barel per hari,” sambung Iwan.

Hal tersebut juga dapat menambah beban subsidi APBN Indonesia yang harus melakukan impor minyak untuk menutupi kebutuhan nasional, sedangkan harga minyak dalam pasar global sedang tidak stabil. Maka perlunya pemerintah untuk
melakukan langkah-langkah strategis dalam memenuhi ketahanan energi nasional melalui progam transisi energi, dimana transisi energi menjadi isu central dalam KTT G20. Pemerintah melakukan pemetaan dari supply-demand dan rantai pasok komoditi EBT serta melakukan penguatan hulu dan hilir komoditi mineral penunjang EBT sehingga EBT merupakan komoditi yang efesien dan terjangkau serta membumi untuk setiap warga negara.

Selanjutnya Iwan menjelaskan mengenai berbagai macam potensi Indonesia dalam pengembangan EBT dengan melakukan penguatan industri hulu dan hilir dalam pengembangan EBT. Yang mana pengembangannya dimulai dari industrial bahan baku EBT dan penunjang EBT hingga melakukan percepatan infrastruktur hukum Transisi Energi guna memberikan kepastian hukum dalam menciptakan iklim iventasi yang baik serta dilakukannya percepatan penerapan pajak karbon hingga dibuatnya suatu pasar baru yaitu tranding karbon, dalam percepatan transisi energi bukan hanya dalam sebuah ide tapi harus juga di implementasikan dengan langkah-langkah yang tepat, cepat dan terukur, dimulai dari pemetaan wilayah penghasil EBT dan wilayah-wilayah penghasil mineral
penunjang EBT
“Penguatan hulu dan hilir pada proses transisi energi harus berbanding lurus dengan kepastian hukum, langkah pemerintah menerbitkan peraturan presiden No.112 tahun 2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan untuk penyediaan tenaga listrik adalah salah satu komitmen pemerintah dalam mencipkan kepastian hukum pada proses transisi energi. Dimana terdapat pengaturan harga untuk tenaga listrik bersumber dari energi baru dan terbarukan serta konversi energi dan pemerintah juga sedang melakukan pembahasan untuk percepatan pengesahan Rancangan Undang-undang Energi Baru Energi Terbarukan dimana dalam RUU EBET merupakan tindak lanjut dalam kepastian hukum,” jelasnya.

Pada RUU EBET terdapat sebuah gagasan berupa power wheeling dimana power wheeling merupakan bentuk kemajuan peradaban masyarakat, dengan gagasan tersebut negara menciptakan rasa keadilan sosial kepada setiap warga negara dalam memperoleh sumber energi, dimana negara hadir dalam mewujudkan serta memenuhi
kebutuhan energi pada setiap warga negara dengan di bukanya ruang akselerasi kerjasama BUMN dengan badan usaha swasta. Potensi energi baru dan terbarukan yang di miliki oleh Indonesia sangatlah melimpah dimulai dengan tenaga surya, tenaga angin, panas bumi, tenaga arus bawah laut hingga pada pengelolaan gas methana batubara.

Potensi inilah yang harus dipetakan oleh pemerintah melihat sumber EBT pada setiap wilayah Indonesia berbeda-berbeda sehingga terbuka ruang investasi dalam pemenuhan energi kepada masyarakat dapat tercapai.

Pada KTT G20 isu menekan angka emisi global dibicarakan sangat serius hingga para negara yang terlibat pada KTT G20 menerapkan pajak karbon termasuk Indonesia dengan pengesahan UU Harmonisasi Perpajakan. Pajak karbon adalah semangat baru dalam menjaga kebersamaan antara pemerintah, pelaku usaha hingga masyarakat dimana melalui pajak karbon akan adanya pergeseran budaya secara signifikan dimana pelaku usaha dan masyarakat bersama-sama pemerintah melalukan upaya atau sikap tindak usaha dan kesehariannya dengan mengurangi aktifitas yang menimbulkan pembuangan karbon secara besar. Upaya-upaya pelaku usaha dan masyarakat dalam mengurangi pembuangan karbon dalam sikap tindak usaha dan keseharian menciptakan sebuah pasar baru yang merupakan Trading Karbon, dan trading karbon merupakan “new market” dalam sebuah negara memberikan reward atau lisensi kepada pelaku usaha dalam menekan pembuangan karbon dengan memberikan lisensi sehingga lisensi itu dapat di tranding kan di pasar tranding lokal hingga pasar trading dunia kepada pelaku usaha yang sistem produksi usahanya belum memenuhi ambang batas pembuangan emisi.

Pada akhir penjelasannya Iwan menutup sambutannya pada acara tersebut dengan menjelaskan mengenai transisi energi adalah sebuah keniscayaan, dunia saat ini sedang mengalami krisis energi sehingga diperlukannya persatuan pada seluruh elemen masyarakat untuk menghadapi krisis energi dan transisi energi guna menciptakan ketahanan energi
“Dunia yang saat ini dilanda berbagai macam krisis, salah satunya adalah krisis energi, maka transisi energi masuk pada tahap keniscayaan, karena dalam pemenuhan energi nasional konsep transisi energi merupakan salah satu indikator
dalam menciptakan kedaulatan energi ditambah perlunya persatuan kepada seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mendukung pemerintah menghadapi krisis yang akan datang dan kami PP KMR mengajak masyarakat Bali menyambut dengan gembira KTT G20 yang terselenggara di Bali, ini merupakan bentuk kepercayaan pemerintah dan negara-negara dunia kepada provinsi Bali,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama dalam sambutannya ketua pelaksana kegiatan Jalan sehat dan Senam Zumba, Rofi Alghifahri Lubis mengatakan bahwa acara ini adalah bentuk memperkokoh persatuan masyarakat Bali.
“Kegiatan jalan sehat dan senam zumba ini terselenggara dengan maksud mengajak masyarakat Bali untuk bersama memperkokoh persatuan dan menyambut meriah perhelatan KTT G20 pada November ini.” pungkas Roffi di akhir sambutannya. [Adang]