Warga Padukuhan Petung, Kalurahan Bangunjiwo, Kapanewon Kasihan, mengalami krisis air bersih sepanjang Agustus. Walhasil, sehari-harinya, mereka harus benar-benar menghemat penggunaan air, termasuk untuk mandi dan minum.
Bantul, botneonetv.com – Musim hujan yang tak kunjung datang membuat warga Bantul dan sekitarnya menderita kekeringan yang panjang. Walhasil, sehari-harinya, mereka harus benar-benar menghemat penggunaan air, termasuk untuk mandi dan minum. Berkaca dari hal ini, Yayasan Amanah Takaful dan Jogja Berkah Bersama (JBB) berinisiatif untuk mengatasi krisis air bersih akibat musim kemarau. Peresmian jaringan air bersih mandiri dilaksanakan di Kalidadap 1 RT 6 Selopamioro Imogiri Bantul Yogyakarta (17/09/23)
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Yayasan Amanah Takaful dan Jogja Berkah Bersama.
“Kami mewakili warga Kalidadap mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Amanah Takaful dan Jogja Berkah Bersama atas bantuan pembangunan jaringan air bersih ini,” kata Abdul Halim
Bupati Bantul yang didampingi Panewu Imogiri, Slamet, Lurah Selopamioro Sugeng, Direktur Amanah Takaful, Ade Abdurrahman dan Serma TNI AL (Purn) Kusmadiyono dari BJB, secara simbolis meresmikan jaringan air bersih tersebut dengan memutar kran di bak penampungan yang ada di RT 06.
Pembangunan jaringan air bersih ini dilatarbelakangi krisis air yang terjadi di Padukuhan Kalidadap setiap musim kemarau. Dalam kesehariannya, sekitar 40 KK yang tinggal di lereng goa Cermai ini tergantung pada satu sumber air dengan debit air terbatas.
Lurah Selopamioro, Sugeng, mengatakan ketersediaan air bersih sangat dibutuhkan diwilayahnya.
“Warga di sini selalu kekurangan air setiap musim kemarau. Jadi, mereka harus berhemat. Warga bisa mandi dua kali sehari itu kalau ada bantuan air bersih dari luar. Tapi kalau tidak ada bantuan datang, ya cuma mandi sekali,” ujar Sugeng.
Sementara itu, Kusmadiyono menyebut, upaya membangun jaringan air bersih ini setelah pihaknya mendapat informasi adanya sumur dengan debit air melimpah. Namun, karena kondisi sumur berada di bagian bawah pemukiman, pihaknya harus mengupayakan mesin pompa air sebagai pendorong ke bak penampungan yang berada di bagian atas.
“Jadi ketika air bisa ditampung di bak, upaya menyalurkan ke warga akan lebih mudah. Warga tinggal memasang selang dan air bisa langsung mengalir ke rumah warga,” kata Kusmadiyono.
Adanya jaringan air bersih ini diharapkan dapat mengatasi persoalan krisis air bersih di Kalidadap secara berkesinambungan.
“Ini bisa digunakan dalam jangka waktu lama dan semoga tidak perlu lagi dilakukan dropping air dari luar,” pungkas Kusmadiyono. [Adang]