1000047364.jpg1000047364.jpg

Profesi Penulis Perlu Jeli Kembangkan Kreatifitas

banner 120x600

Jakarta borneonetv.com – Untuk bertahan dalam profesi sebagai penulis, cukup berat jika kita tidak berjuang.

Kita harus punya taktik dan kreativitas sendiri. Hal itu dinyatakan oleh penulis Fanny J. Poyk, penulis yang mulai melakukan profesinya tersebut sejak 1973.
Fanny membahasnya saat diskusi tentang Tips Mempertahankan Hidup sebagai Penulis.

Diskusi itu berlangsung di Jakarta (23/11), yang digelar oleh Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA, serta dipandu Elza Peldi Taher dan Anick HT.

Diakui Fanny, dengan munculnya media online, jumlah media mainstream seperti koran mulai jauh berkurang.

“Untuk memasukkan tulisan ke situ sangat sulit, karena persaingannya berat,” ujarnya.

Maka, strategisnya adalah menulis media sosial seperti di Facebook dan Instagram.

“Saya memainkan media sosial dengan semua ragam jenis tulisan.

Begitu produktifnya, sampai ada pembaca yang berkomentar, kok bisa setiap pagi ada 7 tulisan saya,” tuturnya.

Yang berkomentar itu tidak memahami bahwa Fanny justru sedang melakukan promosi diri.

Di media sosial itu pun mulai hadir kalangan pembaca, yang setia membaca tulisan-tulisannya.
Dari situlah, lalu ada tawaran dari pembaca. Mereka minta untuk dibikinkan tulisan.

Isinya macam-macam, mulai dari kisah perjalanan di Eropa sampai ada yang minta dibuatkan surat cinta. Ada suami yang istrinya pergi, dan ingin agar istrinya mau kembali lewat surat cinta itu.

Penulis senior lainnya, Eka Budianta memberi komentar. Menurutnya, penting bagi para penulis untuk berani menawarkan buku-buku karyanya.

Eka juga menjelaskan tentang motivasi menulis. Ada yang hanya untuk penghidupan. Ini seperti pujangga istana.

“Namun, motivasi penulis yang terpenting adalah terpanggil. Kita ingin membuat perubahan lewat tulisan. Yang sedih diubah jadi gembira, yang sudah senang diubah menjadi arif, dan sebagainya,” ungkap Eka. [A]

%d blogger menyukai ini: