Jakarta, borneonetv.com – Memasuki minggu tenang jelang pemungutan suara pada 14 Februari nanti, GBI Tabor Enggano Jakarta Utara, menggelar Ibadah Raya dengan tema “Perkataan yang Berkuasa”. Hal ini berkaitan dengan pelaksanaan kampanye yang baru saja berakhir dimana banyak ujaran kebencian, hujat dan dusta serta kemunafikan.
Menukil dari Matius 15:18-19, “Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang. Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat”, Ev Budi Satria menyatakan keprihatinannya dengan perkataan yang keluar dari caleg ataupun jurkam yang lebih banyak menjelekan satu sama lainnya, walaupun tidak sedikit juga yang berbobot.
“Bila kita berbicara itu harus dengan kata-kata dengan positif, karena itu pasti datangnya dari Tuhan. Akan tetapi apabila energi negatif keluar maka sesungguhnya itu keluar selain daripadaNya,” jelas Budi kepada awak media usai ibadah, Minggu (11/02/2024).
GBI Tabor rutin menggelar Ibadah Raya setiap hari Minggu pagi jam 10 WIB dan Kamis sore jam 17 wiby diadakan pemuridan, pemahaman kitab suci bagi yang ingin belajar dan memahami lebih dalam.
Sementara mengenai perayaan Imlek yang baru saja berlalu Ev. Budi yang juga merupakan keturunan Tionghoa mengatakan bahwa Imlek adalah merupakan kebudayaan dan bukan merupakan keyakinan atau agama. “Sejatinya Imlek adalah budaya yang berasal dari Tionghoa dimana leluhur saya berasal. Walaupun begitu saya mulai perlahan meninggalkannya karena saya merasa bangga menjadi WNI seutuhnya,” sambung Budi.
Menanggapi pertanyaan awak media mengenai pelaksanaan pemilu kali ini, Budi berkeyakinan bahwa siapapun yang terpilih nanti merupakan kehendakNya.
“Bukan kapasitas saya untuk berpolitik praktis menyampaikan kepada para jamaat harus memilih siapa-siapa. Tapi saya selalu menyampaikan hendaknya pilihlah yang sesuai hati nurani, dan percaya bahwa yang terpilih pasti dari Allah. Walaupun kita bilang ga baik tapi kalau itu pilihan Allah kita harus terima,” pungkas Budi. [AS]