Jakarta, borneonetv.com – Ketersediaan pangan nasional saat ini dikatakan melimpah dengan banyak-nya beras impor yang masuk dan memberikan varian harga yang berbeda-beda, namun hal ini dikhawatirkan beras lokal menjadi sangat mahal dan langka.
INKOPPAS (Induk Koperasi Pedagang Pasar), selaku induk koperasi yang menangani terkait harga-harga kebutuhan sembako dan menghimpun pedagang pasar dan terus berkoordinasi dalam melakukan pemantauan terhadap gejolak harga.
Ketua Harian Inkoppas, Andrian Lame Muhar SE., Msi., mengatakan bahwa Inkoppas saat ini membantu Bulog untuk menyalurkan beras kepada pada pedagang yang tergabung untuk mendapatkan stok persediaan.
“Inkoppas menjadi perpanjangan Bulog dalam menyalurkan beras hampir 550 Ton dalam seminggu kepada anggotanya. Kita salurkan ke Pasar Rawamangun dan beberapa pasar di DKI karena penunggasan di Jakarta,” ujar Lame kepada awak media di Pasar Tradisional Rawamangun, Kamis (15/02/2023).
Selain itu Lame menjelaskan bahwa Inkoppas juga sudah berkoordinasi dengan Kanwil Jawa Barat untuk menyalurkan ke daerah-daerah penyangga ibukota.
“Hasil koordinasi dengan Kanwil Jawa Barat, kami juga akan menyalurkan beras Bulog Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Daerah-daerah yang berbatasan langsung dengan Jakarta seperti Kabupaten Bogor dan Kota Bogor yang sudah mulai langka di pasar tradisional. Termasuk juga di Kabupatan Bekasi dan Kota Bekasi sampai dengan, Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang,” jelasnya.
Seperti diketahui ketersediaan beras Bulog cukup melimpah untuk beras PSHP dan bahkan sekarang Bulog juga mengeluarkan beras komersil untuk menjaga ketersediaan beras di pasar.
“Inkoppas saat ini belum dapat kuota penyaluran beras komersil tapi kami akan meminta ke pemerintah dalam hal ini Bulog untuk pelibatan Inkoppas dalam pendistribusian beras pengalihan atau beras komersil,” harap Lame ketika mendampingi Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi ketika sidak di Pasar Tradisional Rawamangun.
“Harapannya kedepan setelah pemilu yang baru saja kita lalui dengan kondusif tetap terjaga. Kemudian pedagang-pedagang kami bisa mendapatkan harga-harga pangan yang terjangkau tidak hanya beras, tetapi barang-barang pangan lainnya baik yang hasil import maupun produksi dalam negeri,” pungkasnya. [Adang]