Jakarta, borneonetv.com – Guna menjaga ketersediaan dan stabilitas pasokan dan harga pangan Jelang Idulfitri, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) bersama stakeholder terkait menggelar Apel Siaga Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan secara nasional pada Senin (01/3/2024) di Kompleks Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta.
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi dalam sambutannya mengatakan sinergitas hulu hilir melaksanakan pasar murah diharapkan dapat menetralisir harga pangan jelang lebaran.
“Hari ini seluruh stakeholder hadir. Pak Mendag Pak Mentan terima kasih atas kehadirannya. Ini bentuk sinergitas hulu hilir. Badan Pangan Nasional bersama BUMN pangan, asosiasi dan pelaku usaha pangan, juga Dharma Wanita Persatuan Badan Pangan Nasional, Kemendagri bersama jajarannya, seluruh pemprov dan pemkab/kota melaksanakan Gerakan Pangan Murah sampai 9 April mendatang. Sehingga kita harapkan masyarakat memperoleh bahan pangan terjangkau. Kita bersama memperkuat stabilitas pasokan dan harga pangan khususnya menjelang Lebaran,” ujar Arief.
Arief mengungkapkan, HBKN merupakan momentum yang selalu menjadi perhatian pemerintah karena pada saat tersebut harga pangan mengalami fluktuasi yang cukup besar mengingat permintaan pangan meningkat.
“Presiden Jokowi mengarahkan agar betul-betul momentum ini dijaga. Sehingga Jelang Ramadan tanggal 4 Maret lalu kita gelar Rakornas Pengamanan pasokan dan harga pangan dan hari ini kita melakukan Apel Siaga untuk memastikan stabilitas pangan tetap terjaga pada HBKN,” ujarnya.
Dalam Apel Siaga ini, ditandai dengan Gerakan Pangan Murah (GPM) Serentak di 294 titik di seluruh Indonesia dan dihadiri secara daring oleh 15 Pj Gubernur dan 142 Pj Bupati dan Walikota. Sementara total daerah yang berpartisipasi dalam GPM serentak ini mencapai 28 provinsi dan 278 kabupaten/kota. Adapun untuk intensitas pelaksanaan GPM pada tanggal 2-9 April 2024 mendatang sebanyak 233 titik yang dilaksanakan oleh 18 propinsi di 38 titik dan dilaksanakan oleh 97 kab/kota di 190 titik. Sehingga total pelaksanaan GPM 1 sampai 9 April 2024 mencapai 527 titik.
Adapun hingga 27 Maret 2024 GPM telah dilaksanakan sebanyak kurang lebih 2.898 kali di seluruh wilayah provinsi maupun kabupaten/kota, baik yang bersumber dari APBN, APBD, maupun mandiri. Adanya masifikasi GPM ini merupakan salah satu wujud kehadiran pemerintah dalam upaya menjamin aksesibilitas pangan baik secara fisik maupun ekonomi kepada masyarakat.
“Kami sampaikan terima kasih kepada Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD dan pelaku usaha pangan yang telah melaksanakan GPM di wilayah masing masing. Dan kami menghimbau agar kita tetap memasifkan pelaksanaan GPM khususnya menjelang Idul Fitri ini, karena dengan meningkatnya demand di masyarakat harus dijawab oleh pemerintah dengan memastikan supply pangan yang terjangkau tetap terpenuhi. Dengan demikian, kita bisa berharap bahwa inflasi juga tetap terjaga karena salah satu komponen signifikan yang memengaruhi tingkat inflasi adalah pangan,” sambung Arief.
Paralel dengan GPM tersebut, Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional telah menugaskan Perum BULOG untuk menyalurkan Beras SPHP dengan harga di Tingkat konsumen akhir maksimal sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET). Beras SPHP menjadi pilihan bagi masyarakat di tengah tingginya harga beras akhir – akhir ini. Target penyaluran Beras SPHP Tahun 2024 sekitar 1,2 juta ton di seluruh Indonesia. Sesuai Arahan Presiden RI Penyaluran SPHP Beras agar dioptimalkan hingga sebelum panen raya. Realisasi saat ini sudah mencapai lebih dari 550 ribu ton. Penyaluran juga dimasifkan termasuk di ritel-ritel modern untuk mengisi pasokan beras di Masyarakat.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkapkan bahwa upaya pengamanan pasokan dan harga pangan ini merupakan kerja bersama namun saat ini tetap harus waspada mendekati lebaran untuk menjaga kenaikan harga pangan.
“Saat ini kita harus tetap waspada, tidak hanya harga naik tapi kalau harga murah juga kita harus waspada karena petani akan mengalami kerugian sehingga tidak akan menanam lagi. Kita harus jaga agar distribusinya bisa merata sehingga harga stabil tidak terlalu naik dan jangan sampai turun,” jelasnya.
Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa pihaknya terus menggenjot peningkatan produksi pangan dengan berbagai upaya antara lain optimasi lahan tadah hujan melalui pompanisasi mencapai lahan seluas 1 juta hektar.
“Selain itu, juga meningkatkan alokasi Pupuk subsidi dari 4.7 juta ton menjadi 9.5 jt ton atau naik 28 triliun rupiah. Hal ini diyakini akan mendorong produksi pangan nasional meningkat dan dapat menjaga pasokan pangan dari dalam negeri sehingga diharapkan stabilitas harganya terjaga,” kata Amran.
Dalam apel siaga ini juga dilakukan pelepasan pelepasan kendaraan bahan pangan sebanyak 21 armada dari BULOG, Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), Food Station, Dharma Jaya dan mitra lainnya yang dilepas ke pasar untuk melaksanakan GPM di berbagai titik di wilayah DKI Jakarta. Selain itu, dalam event ini juga NFA tidak lupa mendorong upaya penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan serta penurunan kerawanan pangan dan gizi dengan menempatkan 3 mobil layanan keamanan pangan, B2SA, dan stop boros pangan.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, Dirut Bulog Bayu Krishnamurti, Irjen Kemendagri Tomsi Tohir, Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin, Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto, Dirut ID FOOD Frans Tambunan, Wakasatgas Pangan Brigjen Pol Helfi Assegaf, Penasehat DWP NFA Neila Aisha Arief, Dinas KPKP Prov DKI Jakarta, serta asosiasi dan para pelaku usaha pangan.