Singakawang –borneonetv.com – “Sudah beroperasi kah Bandara Singkawang?” pertanyaan itu seringkali muncul ketika bertemu dengan orang-orang yang acap bepergian dengan transportasi udara di wilayah Kalimantan, khususnya Kalimantan Barat dan sekitarnya.
Setelah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 20/3/24, Bandara Singkawang yang dibangun sejak 2019-2023 di Kelurahan Pangmilang, Kota Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat ini, hingga 20 April 2024 kemarin pun tak kunjung beroperasi.
Ada apa? Penasaran dengan apa yang terjadi dengan Bandara ini, borneonetv.com mencoba melakukan investigasi dan akhirnya mendapatkan cerita lain dari dugaan banyaknya masalah yang tersimpan dalam pembangunan Bandara kebanggaan masyarakat Singkawang ini.
Narasumber kelahiran Singkawang ini pun memulai ceritanya kepada borneonetv.com. Menurutnya, salahsatu penyebab utama dari belum beroperasinya Bandara Singkawang ini adalah belum selesainya pembangunan jalan akses menuju Bandara. “Hingga tanggal 20 April kemarin, tepatnya 2 hari setelah tanggal resmi harusnya bandara ini beroperasi, jalan akses menuju bandara belum selesai, belum bisa dipakai. Dari 10 km panjangnya jalan yang direncanakan, masih tersisa lebih kurang 2,5 km lagi yang belum jadi, bayangkan mas,” kata narasumber ini dengan penuh kesal.
Inilah masalahnya, narasumber ini pun mulai menghisap dalam Gudang Garam-nya. Menurutnya, salahsatu penyebab dari lambatnya penimbunan jalan akses bandara ini adalah ketidakkonsitenan PT. IRP sebagai kontraktor utama pembangunan jalan akses bandara dalam penyediaan tanah untuk penimbunan jalan akses menuju bandara sepanjang lebih kurang 10 km itu.
Seharusnya lanjut sumber ini, untuk menjaga konsistensi volume dan kualitas, tanah yang digunakan adalah tanah yang memenuhi syarat teknis dan spesifikasi sesuai standard untuk penimbunan jalan,” bukannya tanah dari lahan HGU yang ilegal dan biasa dipakai untuk menanam pohon pisang atau bunga,” kata narasumber ini sambil tertawa lebar.
Tapi apa yang terjadi? Diduga dengan adanya “desakan” mantan Petinggi di Kabupaten Singkawang, PT.IRP tak kuasa menolak untuk mengambil tanah timbun dari lokasi yang dimintakan oleh Sang mantan petinggi yang selalu berpenampilan cantik dan harum itu,”walaupun diketahui hampir semua Quarry (tempat galian tanah diambil) di daerah itu belum belum memiliki izin, letaknya jauh dan kualitasnya pun tidak sesuai dengan standard yang ditetapkan,” ungkapnya.
Menanggapi lambatnya pengoperasian Bandara Singkawang ini, mantan Walikota Singkawang Tjhai Chui Mie dalam kanal Tiktok resminya Rabu (17/4/24) menyatakan “Seperti yang disampaikan tadi oleh Kepala Balai Jalan bahwa timbunan jalan akses utama bandara ini, diperkirakan akan selesai pertengahan Mei 2024 sudah bisa kita lalui untuk tahap pertama.”katanya
Menurut Tjhai Chui Mie pembangunan tahap kedua jalan beraspal ditargetkan akan rampung pada Desember 2024.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi melalui pesan wa-nya, SYD salahseorang pejabat PT.IRP belum menjawab pertanyaan yang diajukan oleh borneonetv.com.*Tim Liputan