banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600

May Day 2024 Sambas,  Tuntutan Dan Potret Spanduk Aksi Buruh Ungkapan Persoalan

banner 120x600

Sambas, BorneOneTV.com- Peringati Hari Buruh Internasional atau May Day, Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi buruh petani dan mahasiswa sambas bersatu menggelar aksi Damai, Sambas, Kalimantan Barat, Rabu (1/ 5/2024)

Ketua Serikat Buruh Kerakyatan (SERBUK) Kabupaten Sambas Gebingsah menyampaikan, bahwa pada tanggal 1 Mei 2024 May Day merupakan momentum penting bagi buruh ( Pekerja) dalam hal ini kami Menuntut Hak- Hak Buruh yang selama ini telah di abaikan oleh Pemerintah, Sambas, Rabu (1/5/2024)

Dengan Momentum ini kami Aliansi Buruh, Petani, Mahasiswa Sambas Bersatu akan menuntut, Cabut UU NO 6 Tentang Cipta Kerja ( OMNIBUS LAW) beserta Peraturan Pelaksananya. Naikan Upah Buruh, hentikan pemotongan upah Buruh dengan dalih apapun.

Berikan jaminan serta kepastian kerja kepada Buruh dan Pekerja. Hentikan PHK, pengurangan waktu kerja yang merugikan Buruh, perluasan kerja BHL dan sistem kerja borongan bagi buruh perkebunan masif, Ungkap Gebingsah.

Hentikan penerapan sistem kerja waktu tertentu (PSKWT) atau sistem kerja kontrak. Naikan harga komoditas penghasilan Utama Petani Getah/ Karet. Turunkan harga

Sarana Produksi Pertanian Pertanian (Pupuk), serta meminta Pemerintah Daerah untuk segera membijaki untuk menambah Kuota Pupuk yang sesuai menjadi kebutuhan, ungkapnya.

Tuntutan ALIANSI Sambas Bengkayang mempertanyakan alasan di mutasinya Kabid HI disaat konflik buruh Sambas dan Duta Palma yang sedang ditangani oleh beliau, mengingat beliau terkenal Vokal dengan Tegas terhadap pelanggaran Hak Normatif yang terjadi di Duta Palma.

Menuntut Bupati Sambas untuk ambil sikap dalam permasalahan PT. Duta Palma terutama dalam Kasus Kriminalisasi terhadap Warga Sambas Mulyanto.

Menekan Pemerintah Daerah Harus Tegas, terhadap Perusahaan yang tidak patuh menjalankan UU Ketenagakerjaan.

Hentikan Kriminalisasi terhadap Buruh dan Masyarakat, tingkatkan pertumbuhan Ekonomi Masyarakat, terutama masyarakat yang terdampak oleh Investasi Perkebunan Kelapa Sawit, tutupnya.

(Dedi Anggara)

%d blogger menyukai ini: