Pontianak, borneonetv.com – Pejabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, menghadiri kegiatan Pelantikan pengurus Badan Koordinasi (BADKO) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan KOHATI Kalimantan Barat periode 2024-2026 di Hotel Mercure Pontianak, Senin (27/05/2024).
Dalam sambutannya Harisson berharap para kader dapat menjaga integritas dalam menjalankan amanat sebagai pengurus.
“Selamat kepada pengurus yang telah dilantik malam hari ini, semoga dapat menjalankan amanah yang telah diberikan dan memberikan warna baru pada organisasi HMI serta mampu membawa HMI ke arah yang lebih baik,” kata Harisson.
Harisson juga memberikan motivasi dan berharap kepada kader- kader HMI agar bisa mandiri baik secara organisasi maupun personal dengan intelektual yang kreatif dan inovatif.
“Yang perlu ditanamkan oleh adik-adik HMI adalah jiwa intelektual. Masa Himpunan Mahasiswa Islam kalah sama ojek online, padahal sama-sama Hijau,” candanya sambil tersenyum.
Ia juga mengharapkan Kader-kader Himpunan Mahasiswa Islam memiliki jiwa entrepreneur.
“Biar kecil-kecil tapi bisa buka usaha sendiri. Jangan terlalu bergantung pada senior-senior dan alumni. Harumkan nama HMI,” harapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum BADKO HMI Kalimantan Barat periode 2024-2026 Muhammad Said Al Kata, M.Ant, , berkomitmen untuk memperkuat organisasi ini dari tingkatan bawah hingga ke lapisan masyarakat.
Dalam kesempatan ini, ia menggambarkan bagaimana pertumbuhan bambu sebelum meninggi, terlebih dahulu pohon bambu itu memperkuat akarnya dan selanjutnya baru meninggi ke atas.
“Posisi HMI berbicara soal intelektual, harapannya ke depan HMI soal bagaimana mengedepankan jaringan, tetapi bagaimana mengedepankan kapasitas bahkan kompetensi dan lainnya sebagai. Orientasinya adalah bagaimana mengembangkan diri secara personal, sehingga saat dihadapkan dengan masalah tertentu kita mampu memberikan solusi dan mengatasinya. Karena sampai hari ini teman-teman HMI selalu berbicara soal eksistensi jejaring yang kuat di atas, tetapi di bawah secara sosial di masyarakat bahkan tidak diterima. Inilah yang menjadi persoalan,” pungkas Said.