Jakarta, borneonetv.com – Irjen. Pol.(P) Dr. Drs. H. Didi Haryono, S.H., M.H, akhirnya menyelesaikan Pendidikan S-3 di Universitas Indonesia dengan predikat Cumlaude pada Promosi Doktor Ilmu Kajian Stratejik Global. Putra asli Kalimantan Barat tersebut melaksanakan Sidang Terbuka Promosi Doktor yang digelar pada 27 Juni 2024 lalu.
Didi Haryono berhasil menyelesaikan Karya Ilmiah/Disertasi yang diangkatnya berjudul “Revitalisasi UMKM di Kalimantan Barat : Peran dan Strategi Bank Kalbar dalam penguatan Ekonomi Masyarakat”.
Didi yang merupakan putra kelahiran Sambas itu kemudian tumbuh dan besar serta menyelesaikan pendidikan SLTA-nya di Singkawang. Ia merupakan Lulusan AKPOL 1986 dan menyandang Pangkat terakhir nya sebagai Perwira tinggi Polri/ Inspektur Jenderal dengan posisi sebagai Kapolda Kalbar periode Tahun 2017-2020. Sebelum menghabisi masa tugasnya di kepolisian, Didi menjabat sebagai Analis Kebijakan Utama Itwasum Mabes Polri. Saat ini Didi dipercaya mengemban amanah sebagai Komisaris Utama Bank Kalbar.
Ayah tiga orang anak ini mengatakan bahwa disertasi yang ia buat berangkat dari fenomena UMKM di Kalimantan Barat yang memiliki peran sebagai tulang punggung perekonomian, penjaga stabilitas ekonomi, serta menjadi solusi kemiskinan dan pengangguran.
“Keberadaan UMKM yang mandiri tersebut sejalan dengan Program Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat yang diusung oleh Gubernur periode 2018-2023 Sutarmidji, yakni program Desa Mandiri,” ujar suami Eka Rahayu ini.
Melalui program ini, desa di Kalbar berstatus desa mandiri yang semula di tahun 2018 hanya 1 (satu) desa, kini menjadi 877 desa sampai dengan akhir jabatan Gubernur Sutarmidji pada Tahun 2023 yang lalu. Capaian ini mampu melampaui target yang ditetapkan sebesar 425 Desa Mandiri dari jumlah desa di Kalbar sebanyak 2031 desa.
“Meningkatnya jumlah desa mandiri secara signifikan ini berkat kepiawaian Gubernur Sutarmidji dalam memegang tampuk pimpinan tertinggi di Kalbar,” sambung Didi.
Hal inilah yang menjadikan inspirasi bagi Didi Haryono dalam menyusun disertasi miliknya, dimana revitalisasi UMKM di Kalimantan Barat perlu ditingkatkan untuk mendukung program pemerintah daerah dan nasional dalam meningkatkan pemerataan pertumbuhan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Jumlah pelaku UMKM di Kalbar sampai dengan tahun 2022 sebanyak 195.468 unit, yang terdiri dari Usaha Mikro: 85,95 persen, Usaha Kecil 13,18 persen, dan Usaha Menengah 0,87 persen. Melalui produk unggulan seperti Tenun Songket Sambas, Keripik Singkong, Gula Aren, Batik Daun Sabang Merah, Sirup Limau, Tas Kulit Kepuak, Tenun Ikat Dayak, Amplang, Dodol Durian.
UMKM memiliki peran sentral dalam penguatan ekonomi masyarakat di Kalimantan Barat yang mampu memberikan kontribusi terhadap PDRB di atas 70 persen dan menyerap banyak tenaga kerja, terutama di sektor usaha berbasis korporasi.
Pertumbuhan ekonomi Kalbar sangat bergantung pada kemajuan UMKM, sehingga Bank Kalbar memainkan peran penting dalam revitalisasi UMKM melalui skema kredit dan strategi seperti peningkatan kepemimpinan strategis, pembentukan divisi UMKM, dan kerjasama dengan dinas koperasi dan UKM.
Strategi ini memiliki prospek besar untuk memperkuat ekonomi masyarakat Kalbar, menjadikan UMKM sebagai pondasi usaha yang produktif dan membantu mensejahterakan masyarakat.