Mempawah – Borneonetv – Dimulai dari Desa Antibar dan Sejegi. Kemudian dilanjutkan ke Desa Sungai Bakau Besar Darat, Sungai Rasau, dan Galang. Kini Gemawan kembali melakukan pelatihan Masyarakat Peduli Api (MPA) yang dipusatkan di Desa Peniti Dalam 1, Kecamatan Segedong, Kabupaten Mempawah.
Pelatihan selama tiga (3) hari mulai 23-25 Juli 2024 ini, diikuti empat (4) Desa di Kecamatan Segedong dan Kecamatan Jongkat diantaranya; Desa Peniti Dalam 1, Peniti Besar, Peniti Dalam 2 dan Wajok Hilir.
Hermawansyah yang biasa disapa Wawan pendiri Gemawan mengatakan langkah berikutnya yang akan dilakukan setelah pelatihan MPA ini, pada prinsipnya kan serial capacity building ini kita lakukan untuk satu, memetakan kendala dan tantangan di lapangan. Apa sih kebutuhan yang juga menjadi konsentrasi dari Pemerintah Desa termasuk juga MPA, kita tau selama ini bahwa MPA sebagai lembaga desa yang belum berfungsi maksimal.
“Karena itu gemawan melalui program dan kegiatan ini coba melakukan penguatan kapasitas anggota MPA plus juga penguatan kelembagaannya. Agar, sebagai lembaga desa, MPA ini juga bisa berfungsi secara maksimal,” jelas Wawan sapaan Hermawansyah, disela agenda menutup kegiatan pelatihan MPA di Desa Peniti Dalam 1.
“Dari situ juga kita ingin memetakan dari kendala dan tantangan serta kebutuhan yang kita dapatkan potretnya di lapangan itu. Itu yang kita coba rumuskan, Kira-kira apa saja langkah-langkah solutif yang mesti kita bangun bersama, terutama dengan para pihak,” ungkapnya.
Wawan menyampaikan gemawan juga sudah menyiapkan langkah setelah pelatihan untuk masyarakat peduli api ini, Insya Allah setelah ini, akan kita bawa dalam sebuah forum diskusi ditingkat kabupaten, mengumpulkan stakeholders terkait untuk memetakan kembali ini porsi dari masing-masing pihak ini seperti apa.
“Harapan kita dengan kolaborasi yang kita lakukan itu bisa berbagi peran, lalu juga memperjelas kontribusi dari masing-masing pihak. Dengan begitu, keterbatasan yang dimiliki oleh masing-masing pihak pun sebetulnya, kita bisa saling memperkuat. Ada gerak bersama, bagaimana bergotong royong untuk menjawab masalah, tantangan, sekaligus kebutuhan yang kita hadapi bersama,” katanya.
Ia juga menambahkan, selain MPA yang punya ketampilan dasar ya kapasitasnya, lalu juga punya rencana kerja, sehingga secara kelembagaan MPA itu bisa berfungsi dengan optimal.
“Sebetulnya kita nanti bersama pemda akan coba merumuskan semacam panduan teknis lah, biar bisa jadi pegangan bagi MPA dalam menjalankan fungsi dan kerja-kerja kelembagaannya. Setidak-tidaknya kan MPA ini tidak hanya berfungsi pada saat situasi darurat,” tutupnya. (WHY)