Pihak RS Islam Jakarta Menunggu Hasil Tes DNA soal Bayi yang Tertukar

Jakarta, borneonetv.com – Direktur Utama Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih, Dr. Pradono Handojo, MBA, MHA menegaskan bahwa pihaknya akan menunggu hasil tes DNA menyusul adanya dugaan bayi tertukar. Hal tersebut disampaikan Pradono usai menghadiri undangan klarifikasi dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Senin (16/12/2024).

“Kami baru saja selesai menghadiri undangan dari KPAI untuk klarifikasi. Saya mengucapkan terimakasih dan apresiasi atas inisiatif memfasilitasi dari KPAI. Saat ini yang bisa saya sampaikan adalah kami ingin sekali menunggu hasil tes DNA yang rencananya akan dilaksanakan besok dan mudah-mudahan segera selesai sehingga kita bisa menjaga suasana yang lebih kondusif. Saya berharap agar privasi keluarga bisa terjaga dan mencegah polemik yang berkelanjutan,” ujar Pradono.

Sementara itu, Ketua KPAI Jasra Putra mengaku tengah mendalami kasus tersebut setelah adanya laporan dari pihak keluarga. Pendalaman tersebut soal SOP yang ada di RS, bukti rekaman CCTV dan informasi terkait lainnya yang akan dijadikan sebagai bahan kajian.

“Setelah pihak keluarga melapor, kami langsung melakukan pendalaman dan melakukan pemanggilan klarifikasi kepada pihak RS terkait informasi yang disampaikan pihak keluarga. Kami mencoba menawarkan mediasi dan pihak RS menyatakan siap untuk mediasi tinggal menunggu waktu yang akan ditentukan,” jelas Jasra.

Kasus dugaan bayi tertukar tersebut mencuri perhatian publik setelah M Rauf, seorang ayah berusia 27 tahun, menyampaikan kecurigaannya bahwa bayi yang meninggal akibat penyakit jantung bawaan bukanlah anak biologisnya.

Tuduhan ini berakar dari perbedaan mencolok yang ia saksikan antara wajah bayi saat baru lahir dan saat jenazah bayi telah dikafani. Meskipun hasil tes DNA belum dilakukan, Rauf terus merasakan adanya kejanggalan dalam proses penanganan yang dilakukan oleh rumah sakit.

Pihak RS melalui perwakilan resmi, dengan tegas membantah tuduhan adanya pertukaran bayi dan menegaskan bahwa mereka telah mengikuti prosedur standar dalam perawatan dan identifikasi bayi, dari proses kelahiran hingga wafat.

Prosedur medis di NICU mencakup sistem administrasi yang ketat, mulai dari pencatatan identitas bayi hingga pengawasan visual dan digital yang intensif. Tuduhan pertukaran bayi dianggap tidak mungkin dilakukan di institusi sebesar Rumah Sakit Islam Jakarta yang reputasinya sangat bergantung pada kepercayaan pasien.

%d blogger menyukai ini: