SINTANG- Borneonetv-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sintang mencatat bahwa partisipasi pemilih pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) tahun 2024 ini kurang dari 80 persen. Data ini menunjukkan adanya penurunan jika dibandingkan dengan Pemilu pada 14 februari lalu, yang mencapai angka lebih tinggi.
Endang Kusmiyati, Komisioner KPU Sintang Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia , menjelaskan bahwa terdapat berbagai faktor yang berkontribusi terhadap rendahnya tingkat partisipasi pemilih. “Kami mencatat beberapa hal yang dapat mempengaruhi keputusan masyarakat untuk tidak menggunakan hak suaranya.
Endang menyebut, partisipasi pemilih untuk pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sintang sekitar 79,6 persen. Sementara untuk Pilgup, 79,9 persen.
“Angka golputnya, kalau kita lihat partisipasinya 79,6 berarti ada sekitar 20 an persen masyarakat golput dengan berbagai sebab,” ungkap Endang.
Endang mengatakan, ada banyak hal yang harus dievaluasi yang menjadi faktor penyebab penurunan tingkat partisipasi pemilih.
“Jadi banyak hal jadi harus diperbaiki, namun sebagai penyelenggara kami sudah melakukan berbagai upaya maksimal melakukannya sosialisasi terhadap masyarakat untuk mengingatkan betapa pentingnya agenda 27 November itu. Namun apapun hasilnya inilah yang terjadi di Sintang. Jadi, tidak terlalu mengecewakan karena memang secara umum memang banyak Kabupaten kota yang mengalami penurunan partisipasi pemilih dan angkanya sangat signifikan,” Kata Endang.
Menurut Endang, ada beberapa faktor penyebab tingkat partisipasi pemilih menurun. Yang paling dominan, banyak ditemukan pemilih yang tidak ada di tempat atau kerja di luar.
KPU Sintang berharap untuk kedepannya dapat meningkatkan partisipasi pemilih melalui program-program yang lebih efektif dan menyeluruh. “Kami berkomitmen untuk melakukan sosialisasi yang lebih baik agar masyarakat memahami pentingnya partisipasi dalam demokrasi,” tutup Endang.
Dengan partisipasi pemilih yang rendah, KPU Sintang mengajak semua pihak, termasuk organisasi masyarakat, untuk bekerja sama dalam meningkatkan kesadaran dan partisipasi pemilih, guna memastikan setiap suara dihitung dalam proses demokrasi yang berjalan. (Tim)