Mempawah,BorneOneTV – Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Mempawah, Arief Rinaldi, membawa tim medis gabungan dari PMI Mempawah bekerjasama dengan PMI Provinsi Kalbar, AMPI Kalbar, dan Puskesmas Mempawah Hilir guna memastikan kondisi kesehatan warga yang terisolir akibat banjir di beberapa wilayah di Kabupaten Mempawah,( 30/1/2025).
Tim yang menyusuri banjir menggunakan 2 unit perahu terdiri dari tiga dokter (dr. Irwanda, dr. Sugeng, dr. Syed MZ), satu perawat, dan satu bidan ini menyasar sejumlah titik terdampak banjir, termasuk Dusun Sebukit Rama, Desa Pasir, Kecamatan Mempawah Hilir, serta dua lokasi pengungsian di Desa Sejegi, yaitu di Gedung SDN 13 Mempawah Timur dan Gedung Kantor Desa Sejegi.
Arief Rinaldi mengungkapkan kekhawatiran terhadap kesehatan warga yang terdampak banjir, terutama karena kondisi kebersihan yang dikhawatirkan memburuk serta tingginya tingkat stres yang dapat memicu masalah kesehatan.
“Kita uapayakan membawa tim medis, melihat bagaimana kondisi saudara kita yang terisolir banjir juga yang berada di tempat-tempat pengungsian. Kita lakukan pemeriksaan Kesehatan juga pemberian obat-obatan dan suplemen,” ujar Arief yang juga menjabat sebagai Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat tersebut.
Selain mengunjungi lokasi-lokasi yang telah diagendakan, tim PMI juga menyusuri rumah-rumah warga yang masih bertahan di tempat tinggalnya. Arief menambahkan bahwa kondisi warga yang terisolasi sangat memprihatinkan, mengingat akses transportasi mereka hanya mengandalkan sampan sederhana, dan banyak yang bahkan tidak memiliki perahu untuk mendapatkan kebutuhan pokok sehari-hari.
“Wilayah yang terisolasi punya akses yang sangat sulit seperti di Desa Pasir karena jalur tercepat hanya melalui sungai. Sementara, untuk menuju ke sana kita harus melawan arus yang cukup deras sehingga butuh waktu sekitar 1-2 jam,” tambahnya.
Di Desa Pasir, pelayanan kesehatan dipusatkan di kediaman Kepala Dusun, di mana tim relawan menjemput warga yang memiliki keluhan kesehatan seperti asma, influenza, penyakit kulit hingga kondisi darurat lainnya.
“Ada seorang lansia yang mengalami kondisi kesehatan memburuk telah dievakuasi ke rumah sakit dengan pengawalan Bhabinkamtibmas. Juga kita pantau ada beberapa ibu hamil yang sudah dekat HPL atau sudah hampir melahirkan.” Ungkap Arief.
Masih menurut Arief, warga yang rentan terhadap masalah kesehatan akibat banjir ini adalah lansia dan anak-anak, dengan kondisi kekurangan tenda darurat.
Selain memberikan layanan kesehatan, relawan juga memberikan snack sehat kepada kalangan anak-anak serta himbauan atau edukasi terkait bahaya bermain di air Ketika banjir dan cara menghindari risiko keselamatan yang bisa saja terjadi.
Apresiasi dari Kepala Dusun Sebukit Rama
Kepala Dusun Sebukit Rama, Muhammad Ali, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas inisiatif serta kepedulian PMI Mempawah.
“Alhamdulillah, kami warga sini sungguh bersyukur atas hadirnya Bang Arief beserta tim relawan kesehatan. Karena kami di sini sudah belasan hari terisolasi air banjir. Kami senang tadi bersama Pak RT dan tim PMI menjemput bola, artinya warga yang tidak bisa datang kita jemput karena kondisi kesehatannya cenderung lemah, juga ada beberapa ibu hamil yang kasihan kalau harus berjalan ke tempat pemeriksaan kesehatan,” ungkapnya.
Selain masalah kesehatan dan keterbatasan akses ke bahan makanan, Muhammad Ali juga mengungkapkan keluhan warga terkait pasokan listrik.
“Kami juga punya keluhan listrik. Kepada PLN, kami mohon untuk mengecek kembali gardu-gardu yang sempat menyentuh air. Kami minta ditinggikan agar listrik bisa kembali mengalir,” harapnya.
Dengan aksi kemanusiaan yang dilakukan oleh PMI Mempawah, diharapkan warga yang terdampak banjir mendapatkan perhatian dan penanganan kesehatan yang lebih baik. Bantuan ini juga menjadi langkah nyata dalam meringankan beban masyarakat yang tengah menghadapi bencana banjir.(**/Dd).